Assalaamu'Alaikum Warahmatullaahi wabarakaatuh,,,,,!!
Bismillaahirrahmaanirrahiim,,,,,,
“Allahumma Yaa Ghoniyyu Yaa hamiid Yaa Mubdi’u Yaa Mu’iid Yaa Rohimu YaaWaduud Yaa Fa’alu lima yuriid agnini bihalaalika, anharoomika wa bifadlika’ammansiwaak.”
Artinya:
Ya Allah Tuhanku yang maha Kaya dan maha Terpuji, Tuhan yang menakdirkan dan yang mengembalikan, yang maha Kasih dan maha Kasih Sayang. Berilah aku kekayaan harta yang Engkau halalkan bukan yang engkau haramkan, berilah aku kelebihan dari yang laindengan berkah karuniaMU
Tatacara mengamalkan:
Doa tersebut dibaca setiap selesai sholat Jumat sebanyak 70 kali. Jika diamalkan secara istiqomah insya Allah tidak akan menjadi miskin dalam hidup.Demikian amalan-amalan ilmu spiritual untuk menarik harta kekayaan. Insya Allah apabila setiap bentuk usaha kita selalu diiringi dengan DOA maka Tuhan akan memberi rizki kepada kitasemua dengan MUDAH dan BERKAH (Ilmu Warisan Leluhur)
Empat orang yang do’anya
diijabah; pemimpin yang adil, seseorang yang mendo’akan saudaranya di
belakangnya, do’a orang yang dizhalimi, dan seorang yang mendo’akan orang
tuanya. (HR. Abu Nu’aim dari Watsilah)
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya Allah Azza wa jalla mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga. Lalu si hamba itu bertanya, Ya Rabbi, saya mendapatkan semua ini dari mana? Maka Allah menjawab, Berkat permohonan ampunan anakmu bagimu. (HR. Ahmad)
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya Allah Azza wa jalla mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga. Lalu si hamba itu bertanya, Ya Rabbi, saya mendapatkan semua ini dari mana? Maka Allah menjawab, Berkat permohonan ampunan anakmu bagimu. (HR. Ahmad)
1. Orang Yang dizhalimi
Do’a orang yang dizhalim itu
diangkat di atas langit dan Allah membukakan baginya pintu-pintu langit, dan
Dia berfirman, Demi kemulian-Ku Aku akan menolongmu walau sampai akhir jaman.
Bahkan ada hadits yang
menerangkan bahwa idak ada hijab antara Allah dengan orang yang dizhalimi
ketika ia berdo’a kepada Allah. Dan do’a orang yang dizhalimi itu tetap akan
diijabah meskipun ia orang yang durhaka. Oleh karena itu, berhati-hatilah
terhadap perbuatan zhalim, termasuk kepada istri dan anak, karena do’a mereka
besar kemungkinan akan diijabah oleh Allah.
2. Orang Yang Sedang Bepergian
Ketika sedang bepergian,
sebaiknya kita mendo’akan keluarga yang ditinggalkan, karena termasuk orang
yang besar harapan diijabah.
3. Orang tua kepada Anaknya
Do’a seorang ibu, pasti diijabah
walaupun ia mendo’akan kejelekan bagi anaknya.
Sebagai ibrah, dapat kita
perhatikan tentang kisah Juraij, seorang yang ahli ibadah, ketika sedang
shalat, ia dipanggil oleh ibunya, namun ia berpikir lebih baik melanjutkan shalatnya
terlebih dahulu, lalu memenuhi panggilan ibunya. Namun ternyata ibunya tidak
ridho, merasa sakit hati dan ia berdo’a kepada Allah, “Yaa Allah, janganlah
Engkau matikan dia sebelum ia dipermalukan”. Ternyata do’a ibu tersebut
diijabah oleh Allah. Pada suatu hari, ketia Juraij sedang berada di rumahnya,
datang kepadanya seorang wanita binal menggodanya, namun Juraij menolaknya.
Wanita tersebut, merasa sakit hati, lalu ia berzinah dengan seorang
penggembala, lalu ia hamil dan melahirkan seorang bayi, dan ia umumkan kepada
masyarakat bahwa bayinya itu merupakan hasil perbuatan mesumnya dengan Juraij.
Tentu saja Juraiz sulit membantah, sehingga masyarakat marah kepadanya dan
menghancurkan rumahnya. Lalu Juraij shlat dua rakaat dan mohon kepada Allah
agar ditunjukkan kebenarannya. Lalu Juraij mendatangi anak tersebut dan
bertanya kepadanya, siapa ayahmu? Bayi tersebut menjawab, ayahku adalah seorang
penggembala.
4. Orang Yang Shaum sampai
berbuka
Orang yang sedang shaum, baik
shaum wajib ataupun sunat, do’anya akan diijabah oleh Allah sehingga ia berbuka
dari shaumnya.
5. Pemimpin yang Adil
Pemimpin yang adil itu selain
membawan mashlahat bagi rakyatnya, ia pun do’anya diijabah oleh Allah.
6. Seorang Muslim kepada
saudaranya
Dalam tradisi kita, meminta
dido’akan itu suka dihadapan kita. Padahal justru do’a yang diijabah itu adalah
do’a dari sesama muslim tanpa sepengetahuan dari orang yang dido’akannya.
Biasanya do’a yang diucapkan di
hadapan orang yang dido’akannya memliki kecenderungan pamrih. Sementara doa yang
dipanjatkan dibelakang rang yang dido’akannya menunjukkan kualitas keikhlasan
do’anya serta adanya hubungan batin di antara mereka.
7. Anak yang Mendo’akan orang
tuanya
Do’a seorang anak kepada orang
tuanya memiliki kualitas yang sama dengan do’a orang tua kepada anaknya. Do’a
seorang anak kepada orang tuanya didasari dengan kecintaan. Sehingga ketika
berdo’a dipenuhi dengan keikhlasan dan kekhusuan.
Saat-saat Mustajabnya Do’a
1. Dua pertiga malam. Berdasarkan
hadits,
Dari Abu Hurairah ra berkata,
Rasulullah saw bersabda, Tuhan kita Yang Maha Berkah dan Maha Tinggi turun ke
langit dunia setiap malam, pada sepertiga malam terakhir dan berfirman,
Barangsiapa yang berdo’a kepada-Ku pasti Aku kabulkan, barangsiapa meminta
kepada-Ku pasti Aku beri, dan barangsiapa yang memohon ampunan-Ku pasti
Aku ampuni . (HR. Bukhari)
2. Antara adzan dan qomat
Dari Anas bin Malik ra berkata,
Rasulullah saw bersabda, Do’a antara adzan dan qomat tidak ditolak, maka
berdo’alah kamu. (HR. Ahmad)
3. Waktu Jum’at
Dari Abu Hurairah ra bahwa
Rasulullah saw menerangkan bahwa pada hari Jum’at ada satu waktu yang seorang
muslim berdo’a kepada Allah Ta’ala dalam shalatnya bertepatan dengan waktu itu,
pasti Allah akan memenuhinya. Nabi berisyarat dengan tangannya,
menimbang-nimbangnya. (HR. Bukhari)
4. Sesudah Shalat Fardhu
Dari Abu Umamah ia berkata, Rasul
ditanya, Ya Rasulallah, do’a yang manakah yang akan didengar (oleh Allah),
beliau menjawab, ketika tengah malam terakhir dan setiap selesai shalat yang
wajib. (HR. Tirmidzi)
Tiga yang pertama, saat-saat
mustajab do’a, dilakukan dalam shalat. Yaitu ketika shalat tahajud yang
dilakukan pada dua pertiga malam, ketika shalat sunat setelah adzan sebelum
qomat, dan ketika sholat jum’at. Berdasarkan firman Allah,
Adapun kesempatan kita untuk
berdo’a dalam shalat tersebut dilakukan ketika sujud dan setelah do’a tasyahud
akhir. Rasulullah saw bersabda:
Ingatlah, sesungguhnya aku
dilarang membaca al-Qur’an sambil ruku’ atau sujud. Pada waktu ruku’ maka
agungkanlah Allah Azza wa Jalla. Adapun pada waktu sujud bersungguh-sungguhlah
berdo’a, besar harapan do’a kamu akan diijabah. (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah ra berkata,
Rasulullah saw bersabda, Saat yang paling dekat seseorang dengan Tuhannya,
ketika ia sujud, maka perbanyaklah olehmu do’a. (HR. Muslim)
Apabila seseorang di antara kamu
selesai tasyahud akhir, maka berlindung dirilah kepada Allah dari empat
perkara; dari azab jahannam, dari gangguan waktu hidup dan mati, dan dari
kejahatan al-masiih al-dajjal. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah.
Do’a-do’a yang diajarkan Oleh
Rasul dalam shalat (ketika sujud atau setelah tasyahhud akhir)
Dari Aisyah, Istri Rasulullah
saw, ia mengabarkan bahwasanya Rasulullah saw pernah berdo’a dalam shalatnya,
allaahumma innii a’uudzu bika …, “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari azad
kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari finah al-masih al-Dajjal, aku
berlindung kepadamu dari fitnah hidup dan fitnah mati, aku berlindung kepada-Mu
dari perbuatan dosa dan tenggelam dalam hutang.
Sesungguhnya seorang yang
berhutang biasanya kalau ditagih, bicaranya suka dusta,janjinya suka dikianati.
Dari Syaddad bin ‘Aus bahwasanya
Rasulullah saw pernah berdo’a dalam shalatnya, allaahumma innii as-aluka …, “Ya
Allah aku memohon kepada-Mu ketetapan dalam urusanku,
Dari Abu baker al-Shiddiq, ia
pernah berkata kepada Rasul, “Ajarilah aku suatu do’a yang akan aku panjatkan
dalam shalatku! Rasul menjawab, bacalah, Allaahumma innii zhalamtu … “Ya Allah
aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang besar, Tidak ada
dzat yang dapat mengampuni seluruh dosa kecuali Engkau, maka ampunilah aku
dengan ampunan dari-Mu dan rahmatilah aku, sesungguhnya Engkau yang Maha
Pengampun dan Maha Penyayang.
Dari abu Hurairah, dari Aisyah,
ia berkata, pada suatu malam, akau kehilangan Rasulullah saw dari tempat tidur,
maka aku mencarinya, lalu dua tanganku mengenai kedua telapak kakinya yang lagi
berdiri tegak (sedang sujud), sedangkan beliau sedang berada di masjid, waktu
itu beliau berdo’a, allaahumma a’uudzu biridhaaka …, Yaa Allah aku berlindung
dengan keridhan-Mu dari kemurkaan-Mu dan dengan ampunan-Mu dari azabMu, aku
berlindung kepada-Mu dari-Mu, tidak terhitung pujian kepada-Mu, Engkau
sebagaiman yang Engkau sanjungkan terhadap dari-Mu.
Dari Abu hurairah, ia berkata, Rasulullah saw berdiri
untuk melaksanakan shalat, maka kami pun berdiri bersamanya. Seorang arab
berdo’a dalam shalat tersebut, yaa Allah rahmatilah saya dan nabi Muhammad, dan
janganlah kau berikan rahmat bersama kami kepada yang lainnya, setelah selesai
salam, beliau berkata kepada orang arab tersebut, kamu ini serakah, masih
banyak orang yang mengharapkan rahmat Allah.
WIRID HARIA KEREZEKIAN
WIRID HARIA KEREZEKIAN