Bersyukur
kepada Allah SWT atas segala
limpahan karunia-Nya adalah kunci hidup
bahagia. Dengan bersyukur, seseorang lebih
bisa merasakan nikmat dari karunia yang
telah diterimanya. Bahkan, tidak hanya bisa
merasakan nikmat, tetapi nikmat itu bisa
bertambah. Hal suda disenyalir oleh Allah
dalam firman-Nya surat Ibrahim ayat 7
yang berbunyi;
ﻟﺌﻦ ﺷﻜﺮﺗﻢ ﻷﺯﻳﺪﻧﻜﻢ ﻭﻟﺌﻦ ﻛﻔﺮﺗﻢ ﺇﻥ ﻋﺬﺍﺑﻲ
ﻟﺸﺪﻳﺪ
Artinya : sesungguhnya jika kamu bersyukur
pasti Kami akan menambah nikmat
kepadamu, dan jika kamu mengingkari
nikamt tersebut, maka sesungguhnya azab-
Ku sangat pedih. (QS. Ibrahim; 7 )
Orang yang selalu bersyukur maka hatinya
akan sering merasakan kebahagiaan. Oleh
karena itu, secara psikologis orang yang
bersyukur akan senantiasa terdorong
berpikir dan bersikap secara positif, bila
sudah demikian maka Insya Allah ia akan
sehat jiwa dan raga. Sebaliknya orang yang
tidak bersyukur, maka hidupnya akan terasa
kurang dan kurang, hari-harinya akan
dijalani dengan banyak mengeluh. Dapat
rezeki sekian merasa kurang, ditambah lagi
sekian juga tetap merasa kurang. Jiwanya
sering gelisah, yang berakibat pada
kesehatan jiwa dan raga.
Setidaknya ada tiga hal yang dapat
membuat kita menjadi hamba yang
bersyukur, yaitu;
Menerima dengan senang hati atas
segala karunia Allah
Memanfaatkan segala karunia yang
telah diterima dengan sebaik-baiknya
dalam rangka beribadah kepada Allah
Mengelola karunia yang telah
diterima dengan sebaik-baiknya.
Setelah kita bersyukur atas segala karunia
yang Allah berikan kepada kita, maka hal
yang perlu kita lakukan adalah melestarikan
dan mengelola nikmat dan karunia tersebut.
Agar senantiasa bermanfaat bagi kita,
karena syukur yang dilakukan oleh manusia
itu bukan untuk kepentingan siapa-siapa,
melainkan untuk kepentningan manusia itu
sediri.
limpahan karunia-Nya adalah kunci hidup
bahagia. Dengan bersyukur, seseorang lebih
bisa merasakan nikmat dari karunia yang
telah diterimanya. Bahkan, tidak hanya bisa
merasakan nikmat, tetapi nikmat itu bisa
bertambah. Hal suda disenyalir oleh Allah
dalam firman-Nya surat Ibrahim ayat 7
yang berbunyi;
ﻟﺌﻦ ﺷﻜﺮﺗﻢ ﻷﺯﻳﺪﻧﻜﻢ ﻭﻟﺌﻦ ﻛﻔﺮﺗﻢ ﺇﻥ ﻋﺬﺍﺑﻲ
ﻟﺸﺪﻳﺪ
Artinya : sesungguhnya jika kamu bersyukur
pasti Kami akan menambah nikmat
kepadamu, dan jika kamu mengingkari
nikamt tersebut, maka sesungguhnya azab-
Ku sangat pedih. (QS. Ibrahim; 7 )
Orang yang selalu bersyukur maka hatinya
akan sering merasakan kebahagiaan. Oleh
karena itu, secara psikologis orang yang
bersyukur akan senantiasa terdorong
berpikir dan bersikap secara positif, bila
sudah demikian maka Insya Allah ia akan
sehat jiwa dan raga. Sebaliknya orang yang
tidak bersyukur, maka hidupnya akan terasa
kurang dan kurang, hari-harinya akan
dijalani dengan banyak mengeluh. Dapat
rezeki sekian merasa kurang, ditambah lagi
sekian juga tetap merasa kurang. Jiwanya
sering gelisah, yang berakibat pada
kesehatan jiwa dan raga.
Setidaknya ada tiga hal yang dapat
membuat kita menjadi hamba yang
bersyukur, yaitu;
Menerima dengan senang hati atas
segala karunia Allah
Memanfaatkan segala karunia yang
telah diterima dengan sebaik-baiknya
dalam rangka beribadah kepada Allah
Mengelola karunia yang telah
diterima dengan sebaik-baiknya.
Setelah kita bersyukur atas segala karunia
yang Allah berikan kepada kita, maka hal
yang perlu kita lakukan adalah melestarikan
dan mengelola nikmat dan karunia tersebut.
Agar senantiasa bermanfaat bagi kita,
karena syukur yang dilakukan oleh manusia
itu bukan untuk kepentingan siapa-siapa,
melainkan untuk kepentningan manusia itu
sediri.