Ternyata, justru kita lah yang tak pernah sabar menanti
terkabulnya doa dan harapan yang kita mohonkan pada-Nya. Mudah sekali mengeluh
sering terlontar ungkapan kufur sebagai bentuk protes pada kehendak-Nya.
Padahal Allah begitu sabar menunggu….menungggu dan menunggu saat yang tepat
untuk mengabulkan doa-doa dan harapan kita, karena Dia lebih mengetahui apa
yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan,
bahkan yang tidak kita mintapun setiap hari tetap saja dapat kita nikmati dan
yakinlah bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita sedetikpun. Kasih
sayang-Nya dapat kita rasakan dari detak jantung dalam helaan nafas sepanjang
hidup. Begitu tak terhingga anugerah-Nya. ….
“Jangan merasa karunia-Nya lambat datang padamu, tapi tengoklah dirimu yang lalai menghadap-Nya” …Ya Rabb …hari ini kumohon setetes kasih-Mu, meski ku sadari itu semua tidaklah cukup dibandingkan nikmat-Mu yang telah kureguk…..
“Jangan merasa karunia-Nya lambat datang padamu, tapi tengoklah dirimu yang lalai menghadap-Nya” …Ya Rabb …hari ini kumohon setetes kasih-Mu, meski ku sadari itu semua tidaklah cukup dibandingkan nikmat-Mu yang telah kureguk…..
Entah bagaimana lagi caranya agar mampu mengartikan dan
menghentikan rasa yang makin tak mampu dikendalikan, rasa yang terus menyebar
mekar. Terlalu sukar menukar rasa yang terlanjur mengakar, untuk digantikan
dengan jenis rasa yang lain. Atau mungkin karena kesalahan dalam menempatkan
perasaan yang tak tepat waktu, sehingga sulit untuk melupakan yang terpatri di
hati, karena terlalu memuja perasaan, meski dengan kata yang
berdusta pada rasa. Akan mampukah mengendalikan, agar tidak salah pada yang tak
layak, yang memperlakukan tidak dengan semestinya. Meski diri diberi kesempatan
untuk memilih pada apa dan siapa, mencari sesuatu untuk dipuja dan akan
melakukan apapun yang bisa menyenangkan hatinya. Sungguh begitu besar
konsekuensi cinta, tapi tetap ia bukan segalanya. Cinta tak ubahnya perasaan
lain yang diciptakan oleh-Nya dalam diri manusia. Mencintai yang selain Allah
bukanlah sebuah kesalahan, bahkan itu merupakan fitrah yang sudah Dia berikan
kepada manusia. Yang salah adalah jika cinta kepada mahluk itu melebihi atau
bahkan mengalahkan kecintaan kepada Allah.