Mungkin kita perlu merevisi kembali standar kebahagian yang
selama ini kita canangkan, seandainya sampai saat ini kita belum menemukan arti
dari kebahagian yang sesungguhnya. Meskipun segala usaha yang telah kita
lakukan semuanya bertujuan untuk mendapatkan kebahagiaan, dengan , merencanakan
kehidupan atau melakukan begitu banyak usaha dan pengorbanan untuk membuat diri
merasakan bahagia. Setiap orang mempunyai standar sendiri untuk
menciptakan kebahagiaannya dengan paradigma berpikir bahwa kebahagiaan itu
didapat saat kita sukses, memiliki kekayaan yang berlimpah, namun apakah
parameter kesuksesan hanya dengan berlimpah harta semata dapat menjamin
memberikan kita kebahagiaan? Belum tentu. Kebahagiaan bukanlah dalam hal-hal
menakjubkan yang dapat kita lakukan, tetapi bagaimana keadaan pikiran yang
diwujudkan dalam sikap kita serta cara kita memandang dunia dengan segala
peristiwanya secara positif serta kemampuan kita untuk menghadapi kekecewaan
tanpa mesti jatuh dalam rasa keputusasaan. Namun kemampuan kita bangkit dan
bertahan untuk semua kesulitan kemudian melihat masa depan dengan optimis,
bersyukur dengan hal-hal kecil dan sederhana, menjalani kehidupan tanpa beban
apapun dan selalu sensitif dalam mengenali nikmat Allah.Bukankah semakin mudah
kita mengenali nikmat Allah, akan makin mudah kita bersyukur. Semakin banyak
syukur, semakin mudah kebahagiaan hadir dalam hidup kita. …