Menghakimi orang lain memang sering berkonotasi negatif,
karena kekeliruan kita dalam memahami dan menempatkannya pada proporsi yang
sebenarnya, sehingga menghakimi cenderung sebuah tindakan menyudutkan atau
mendiskreditkan dengan “menghukum” atau langsung memvonis orang lain telah
benar-benar melakukan kesalahan hanya karena faktor like and dislike yang
muncul dari sebuah obsesi tertentu agar rivalnya
mati secara karakter, meskipun anggapan atau penilaian itu, masih belum memiliki
nilai kepastian akan kebenarannya. Dengan membesar-besarkan kesalahan yang
telah diperbuat orang lain, membangun opini buruk atas citra diri seseorang.
Jangan mencari-cari kesalahan orang lain selama kehidupan kita sendiri belum
benar dan masih ditemukan kesalahan atau berselebung dosa, bahkan mungkin lebih
banyak kesalahan dibandingkan dengan kesalahan orang yang kita dituduhkan,
biarkanlah Allah Swt. yang punya kuasa bertindak sebagai Hakim yang Maha Adil terhadap perbuatan dan perilaku orang lain serta kita, selama menjalani kehidupan di dunia…
biarkanlah Allah Swt. yang punya kuasa bertindak sebagai Hakim yang Maha Adil terhadap perbuatan dan perilaku orang lain serta kita, selama menjalani kehidupan di dunia…
sudut pandang bisa mempengaruhi bagaimana kita menanggapi
sesuatu hal, bagaimana kita bertindak tergantung darimana kita melihatnya, dan
kecenderung kita selalu melihat sesuatu dari sudut pandang diri sendiri, jarang
mau melihat dari sudut pandang orang lain, bahkan terkadang memandang masalah
dari sudut yang menguntungkan posisi kita, sehingga kita kurang bisa memahami
dan menghargai apa yang di katakan atau di lakukan oleh orang
lain, padahal cara pandang dan penilaian kita terhadap orang lain merupakan
salah satu bentuk menghargai orang lain, sehingga membuat orang semakin respect
dengan kita. Tidak perlu untuk membuktikan bahwa kita benar, dengan membuktikan
bahwa orang lain salah. Cukup dengan menunjukkan nilai-nilai positif didalam
diri, dengan terus memperlihatkan sisi baik yang kita miliki. Bukan untuk
menyembunyikan sisi buruk, melainkan untuk selalu berusaha mengambil
pilihan-pilihan yang baik, meski sesungguhnya kita berkesempatan untuk melakukan
hal buruk, dengan begitu kita bisa menjadi pribadi yang tetap baik. Sekalipun
kita semua memiliki sisi buruk.
Semoga, kita memiliki kesempatan untuk mendapati buku catatan amal kita lebih banyak berisi kebaikan daripada keburukan.. Subhanallah
Semoga, kita memiliki kesempatan untuk mendapati buku catatan amal kita lebih banyak berisi kebaikan daripada keburukan.. Subhanallah
Bismillaahirrahmaanirrahiim
SubhanAllah Wa bihamdihi SubhanAllahil'adziim.
Allahumma Shalli'Ala Sayyidina Muhammad Wa'Ala Ali Sayyidina Muhammad.
Subhanallah walhamdulillah walaailaaha illaallaah wallahu Akbar..
Laailaaha illaallaah Muhammadarrosuulullaah
Alhamdulillaah wassyukrulillaah azka sholaati wasalaami Li Rosuulillaah sholli wasallim 'Alal mu'allim, Ahmad Muhammad yaa siidii khoiril bariyyah haadihil Madiinah fiihaa Nabiinaa fiihaa Abuul Zahroo Yaa siidii khoiril Bariyyah
SubhanAllah Wa bihamdihi SubhanAllahil'adziim.
Allahumma Shalli'Ala Sayyidina Muhammad Wa'Ala Ali Sayyidina Muhammad.
Subhanallah walhamdulillah walaailaaha illaallaah wallahu Akbar..
Laailaaha illaallaah Muhammadarrosuulullaah
Alhamdulillaah wassyukrulillaah azka sholaati wasalaami Li Rosuulillaah sholli wasallim 'Alal mu'allim, Ahmad Muhammad yaa siidii khoiril bariyyah haadihil Madiinah fiihaa Nabiinaa fiihaa Abuul Zahroo Yaa siidii khoiril Bariyyah