Semoga
hari ini kita mendapat jiwa semangat kembali, untuk memulai memunguti
puing-puing harapan yang terserak, menuntaskan mengeja mimpi-mimpi yang
tertitip di langit agar dapat segera membumi.
Mari
kita memahami arti kehidupan, mereposisikan diri sejenak, menakar dan menyelami
keikhlasan diri, dengan bertanya pada hati nurani tentang penerimaan diri
terhadap realitas kehidupan yang penuh tantangan yang senantiasa
menuntut kita untuk melakukan yang terbaik. Hidup adalah pilihan, ketika kita
memutuskan untuk bahagia maka Insya Allah kita akan bahagia, meski seberat atau
sepahit apapun masalah yang sedang kita hadapi, karena sejatinya kebahagiaan
tergantung pada bagaimana kita menjalani dan memaknai hidup itu sendiri. Karena
kebahagiaan bukanlah hal-hal menakjubkan yang dapat kita lakukan, tetapi
bagaimana keadaan pikiran yang diwujudkan dalam sikap serta cara seseorang
memandang dunia dengan segala peristiwanya dengan cara positif , sehingga mampu
menghadapi kekecewaan tanpa mesti jatuh dalam rasa keputus asaan. Namun
kemampuan untuk bangkit dan bertahan dari semua kesulitan kemudian melihat masa
depan dengan optimis, selalu sensitif dalam mengenali nikmat Allah dengan rasa
Syukur. karena kasih sayang Allah tidak hanya terletak pada nikmat yg kita
rasakan, namun terkadang kasih sayang-Nya terselip dalam cobaan-NYA…
Manakala
orang yang selama ini telah kita anggap dekat kini terasa menjauh, tetaplah
berbuat baik, bebaskan jiwa dengan cinta, biarkan senyum tulus tetap
mengembang, jangan turuti hati yang luka menutup kebaikan, biarkan ia tumbuh
menjadi penyejuk pikiran dan perasaan dan membebaskan belenggu kesedihan yang
menghampiri. Kubur dan lupakan semua yang terlintas dalam pikiran yang kau
anggap sebagai keburukannya, biarkan ia menjadi debu di masa lalu dan tak akan
pernah kau ingat lagi. Tetapi simpanlah rapat di memori kebaikan-kebaikannya,
senyum tulus dan nasihat-nasihatnya, do’a-do’anya, dan segala yang baik tentang
dia di waktu lalu. ..Hanya cinta-Nya yang kekal, kedekatan-Nya yang tak menjauh
meski waktu telah berlalu, janji-janji-Nya yang tak pernah teringkari, cobalah
untuk masuki dimensi kebaikan yang berpusat pada sifat-Nya, dan bersyukurlah
atas karunia-Nya yang telah menghadirkan dia dan kebaikannya dalam kehidupan
ini…
hanya
orang kuat yang mampu memaafkan orang lain, karena dalam kata maaf tersimpan
kearifan serta keperkasaan dalam mengatur emosi dan menahan amarah. Sangat
wajar bila orang lain berbuat kesalahan, sebagaimana diri kita pun mungkin
pernah berbuat salah. Kita sering memandang manusia bukan sebagai manusia
tetapi memandangnya sebagai malaikat yang tak pernah salah, padahal tak ada
manusia yang
tanpa cela. Dendam tidak mengubah apapun sebaliknya memaafkan mengubah masa
depan menjadi lebih ringan dan bahagia, dengan mengambil hikmah untuk dijadikan
sebagai pijakan kedepan, karena kejadian yang kita alami adalah bagian dari
proses pembelajaran dalam hidup, pasti semua yang terbaik yang selalu diberikan
oleh-Nya. Ambillah selalu hikmah …