Kamis, 24 April 2014

Tetaplah berbagi dan tersenyum



kita awali pagi ini dengan menebar salam kehanganatan dan berbagi untuk setiap kebahagiaan yang kita rasakan di hati, Tak perlu mengukur besar atau kecilnya nilai berbagi, meski hanya sekedar berwajah ceria atau sepatah kata sapa salam, Tetaplah berbagi dan tersenyum layaknya mentari yang tak pernah menunda kehadirannya meski mendung menyelimuti indah sinarnya, mungkin hari-hari kemarin masih ada beberapa bagian yang kurang berkenan atau bahkan ada beberapa penggalan perjalanan yang ingin kita buang untuk selamanya, kehidupan akan tetap berjalan dengan iramanya sendiri, kita hanya harus menjalaninya dengan iman sabar serta syukur, dalam kebaikan dengan tulus serta ikhlas mencari ridha-Nya…
secangkir manisnya teh hangat , mungkin bisa melengkapi dinginnya pagi ini, sambil melihat betapa indahnya dinamika pergantian pergerakan alam semesta di pagi hari, saat menatap bunga – bunga yang merekah, menari dalam lantunan tetesan bait-bait gerimis yang merindu datangnya sang surya. Apa kabar sahabat, masih adakah gairah hidup yang tersisa untuk mengais energi pagi, setelah lelap dalam dekapan malam, menghilangkan penat dari sebuah perjalanan. Mari kita mulai membuka lembaran baru kitab kehidupan, dalam mahligai petualangan hidup yang penuh rahmat dan hidayah-Nya, diiringi segarnya aroma harapan untuk memberikan fenomena pada kanvas jiwa yang akan dipajang pada bingkai kehidupan. Jangan biarkan kesibukan tanpa kendali yang semakin lama semakin menjadikan kita jauh dari nilai diri, terjerumus dalam pusaran kehidupan yang begitu dahsyat menggoda. Tetaplah berdiri tegak agar tak larut di dalamnya, tidak sedetikpun membiarkan diri ini kehilangan arah dalam mengapai keridhoan-Nya, karena yang kita butuhkan hanyalah remah-remah rizki halal-Nya……..

Ya Allah selamatkan kami dari kehancuran dan dari fitnah yang menghancurkan, penuhi hati kami dengan rasa kasih sayang serta kemaafan hingga kami termasuk diantara hamba-Mu yang pandai menjaga silaturahmi karena-Mu semata, Aamiin ya Allah Ya Rabbal’alamiin

Rumput Tetangga Tak Selalu Lebih Hijau

Sudah menjadi sifat manusia yang selalu merasa tidak pernah puas, seringkali membandingkan dengan orang lain dan beranggapan bahwa orang lain hidupnya jauh lebih baik, lebih menyenangkan tanpa masalah dalam kehidupannya, sehingga berangan-angan seumpama seperti mereka agar hidup bahagia. Padahal kenyataan tidaklah selalu demikian, “Rumput Tetangga Tak Selalu Lebih Hijau“. Setiap manusia pasti akan merasakan masalah, hanya mereka yang mampu mengelola emosi dengan kesabarannya saja yang akan terlihat bahagia dengan tidak mengumbar kesedihan kepada setiap orang yang tak berhak mendengarkan, karena tak semua orang memiliki cukup ruang hati untuk menampung keluh kesah orang lain dan belum tentu memahami persoalan yang sebenarnya. Harus disadari bahwa bahagia itu bukanlah selalu mendapatkan apa yang diinginkan, tetapi kemampuan diri menerima dengan syukur atas apapun yang telah diraihnya. Andaikan kita renungi banyak nikmat yang Allah Swt . telah berikan, atau mungkin kita tidak menyadarinya. Jangan membayangkan “andaikan diri kita memiliki apapun yang dimiliki orang lain tentu hidup kita akan bahagia” …syukuri apa yang saat ini kita miliki mungkin kita anggap biasa saja atau baru menyadarinya, betapa berharganya saat hal itu diambil dari kita, mari kita gali terus potensi yang ada pada diri kita, agar “rumput kita tidak kalah hijaunya dengan rumput tetangga.” …..Subhanallah.


A'udzubillahiminasaytonir'rojiiim... Bismillahir'rahmanir'rahim======
Ya Allah ampunilah dia,kasihanilah dia sejahtrakanlah dia dan maafkanlah kesalahannya,muliakanlah tempat kembalinya ,luaskanlah tempat tempat tinggalnya dan bersihkan dia dengan air ,salju dan embun ,bersihkan dia dari kesalahan atau dosa,sebagaimana bersihnya pakaian putih dari segala kotoran.gantilah untuknya rumah yang lebih bagus daripada rumahnya ,keluarga yang lebih baik dari pada keluarganya.istri yang lebih baik dari pada istrinya .masukanlah dia ke syurga ,lindungilah dia dari siksa kubur dan fitnahnya serta lindungilah dia dari sikra api neraka
YA ALLAH AMPUNILAH KAMI ORANG ORANG YANG HIDUP ,YANG MATI ,YANG MENYAKSIKAN,YANG GAIB,YANG KECIL ,YANG BESAR,YANG LAKI LAKI,DAN YANG PEREMPUAN
YA ALLAH yang menghidupkannya diantara kami maka masukanlah dia atas golongan islam dan yang mematikannya diantara kami maka matikanlah dia dengan membawa islam
ya Allah janganlah engkau menghalangi sampainya pahala kepada kami dan janganlah engkau sesatkan kami sepeninggalnya dengan rahmatmu wahah dzat yang maha pengasih,segala puji bagi Allah yang menguasai seluruh alam.
Aamiin ya rabbal alamin

Rumput Tetangga Tak Selalu Lebih Hijau




Sudah menjadi sifat manusia yang selalu merasa tidak pernah puas, seringkali membandingkan dengan orang lain dan beranggapan bahwa orang lain hidupnya jauh lebih baik, lebih menyenangkan tanpa masalah dalam kehidupannya, sehingga berangan-angan seumpama seperti mereka agar hidup bahagia. Padahal kenyataan tidaklah selalu demikian, “Rumput Tetangga Tak Selalu Lebih Hijau“. Setiap manusia pasti akan merasakan masalah, hanya mereka yang mampu mengelola emosi dengan kesabarannya saja yang akan terlihat bahagia dengan tidak mengumbar kesedihan kepada setiap orang yang tak berhak mendengarkan, karena tak semua orang memiliki cukup ruang hati untuk menampung keluh kesah orang lain dan belum tentu memahami persoalan yang sebenarnya. Harus disadari bahwa bahagia itu bukanlah selalu mendapatkan apa yang diinginkan, tetapi kemampuan diri menerima dengan syukur atas apapun yang telah diraihnya. Andaikan kita renungi banyak nikmat yang Allah Swt . telah berikan, atau mungkin kita tidak menyadarinya. Jangan membayangkan “andaikan diri kita memiliki apapun yang dimiliki orang lain tentu hidup kita akan bahagia” …syukuri apa yang saat ini kita miliki mungkin kita anggap biasa saja atau baru menyadarinya, betapa berharganya saat hal itu diambil dari kita, mari kita gali terus potensi yang ada pada diri kita, agar “rumput kita tidak kalah hijaunya dengan rumput tetangga.” …..Subhanallah.



A'udzubillahiminasaytonir'rojiiim... Bismillahir'rahmanir'rahim======

Ya Allah ampunilah dia,kasihanilah dia sejahtrakanlah dia dan maafkanlah kesalahannya,muliakanlah tempat kembalinya ,luaskanlah tempat tempat tinggalnya dan bersihkan dia dengan air ,salju dan embun ,bersihkan dia dari kesalahan atau dosa,sebagaimana bersihnya pakaian putih dari segala kotoran.gantilah untuknya rumah yang lebih bagus daripada rumahnya ,keluarga yang lebih baik dari pada keluarganya.istri yang lebih baik dari pada istrinya .masukanlah dia ke syurga ,lindungilah dia dari siksa kubur dan fitnahnya serta lindungilah dia dari sikra api neraka
YA ALLAH AMPUNILAH KAMI ORANG ORANG YANG HIDUP ,YANG MATI ,YANG MENYAKSIKAN,YANG GAIB,YANG KECIL ,YANG BESAR,YANG LAKI LAKI,DAN YANG PEREMPUAN
YA ALLAH yang menghidupkannya diantara kami maka masukanlah dia atas golongan islam dan yang mematikannya diantara kami maka matikanlah dia dengan membawa islam
ya Allah janganlah engkau menghalangi sampainya pahala kepada kami dan janganlah engkau sesatkan kami sepeninggalnya dengan rahmatmu wahah dzat yang maha pengasih,segala puji bagi Allah yang menguasai seluruh alam.
Aamiin ya rabbal alamin

Rabu, 23 April 2014

Saat Bertambahnya usia-Ku



A'udzubillahiminasaytonir'rojiiim...
Bismillahir'rahmanir'rahim
menikmati detik bertukar hari, melihat siang berganti malam mengikuti kehidupan yang berkembang dan mengalirkan perubahan demi perubahan.

Bertambahnya usia menjadikan kita menjadi semakin tua. Namun akankah menjadi tua akan selalu sama dengan menjadi dewasa..? Sepertinya tidak …. terkadang justru ketuaan lekat dengan arogansi kekuasaan bahkan penguasaan kekayaan seakan itu merupakan inti dari tujuan hidup, meskipun kita tahu bahwa ketuaan itu lekat dengan bertambahnya usia yang memastikan kedekatan dengan akhir masa hidup, sementara kedewasaan itu lekat dengan bertambahnya kualitas spiritual dan kepribadian serta pemikiran menembus dimesi kehidupan setelah mati…Betulkah kita sudah menjadi dewasa..? Atau kita hanyalah setumpuk raga yang matang atau tua secara usia?... hanya kita yang tahu….

mungkin diantara kita pernah merasa sangat menyesal dengan apa yang telah dilakukan, dengan menyalahkan diri sendiri atas hasil yang tidak sesuai dengan harapan, ketika menyadari bahwa apa yang telah lakukan selama ini adalah sebuah kesalahan. Namun jika kita renungkan lebih dalam, nyatanya ada banyak hal positif yang bisa kita ambil dari sesal itu, selama kita mau membuka diri dan mengambil hikmah dari sesuatu yang telah terjadi. Penyesalan akan membuat kita lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan di kemudian hari, dari sesal itu akan mendorong kita untuk menjadi manusia yang lebih baik di masa depan, dengan menyesal kita akan segera sadar dari kesalahan sehingga bisa hidup dalam kebenaran. Akan tetapi, penyesalan justru akan memperburuk keadaan jika kita hanya meratapi terus-menerus apa-apa yang sudah terjadi tanpa mau berusaha untuk bangkit kembali.

..hidup itu proses, hidup itu belajar, hidup itu bergerak ke masa depan dan bukan mundur ke belakang. maka nikmatilah setiap detik waktu yang masih Allah percayakan pada kita dengan sesuatu yang baik dan memberi manfaat…Insya Allah

“semoga Allah Swt. masih menutupi keburukan kita sehingga hanya kebaikan yang terlihat. menyembunyikan semua aib-aib kita, hingga hanya kemulian yang tampak".Aamiin Ya Robbal'Alamiin