Rabu, 26 November 2014

CARA MUDAH MENARIK REZEKI

1. Menarik Rezeki Dengan Bersedekah

Banyak  yang tidak tahu bahawa amalan bersedekah mampu untuk membawa rezeki yang melimpah-ruah kepada si pemberi rezeki. Amalan yang digalakkan oleh Islam ini bukanlah
bermaksud sama sekali mengurangkan uang kita, malah menambah rezeki dan kekayaan kita.
Bersedekahlah tanpa perlu mengharapkan sebarang balasan.
Pernahkah kita didatangi oleh seorang peminta sedekah yang mengharapkan sedikit uang untuk membeli makanan? Bagaimana respons kita terhadapnya? Berapa jumlah wang yang kita berikan?
Bersedekah bukanlah memberikan sekecil-kecil uang yang kita miliki, Memberi Rp.10.000 contohnya untuk diberikan kepada peminta sedekah itu sambil dalam hati berkata “Tentu ada orang lain lagi yang akan memberikan uang kepada dia.
Usah bersedekah dengan cara ini kerana ia salah. Kerana niat kita bukanalah untuk bersedekah, sebaliknya memberi sedikit uang kepada orang tersebut.Bersedekah dengan semampunya.
Tidak mungkin kita hanya mampu memberi  hanya Rp.100  saja, kan?
Lakukanlah sedekah dengan  ikhlas. ikhlaskan dalam hati sehabis mungkin. Jangan pula ketika memberi sedekah tetapi dalam hati kita berniat agar orang peminta sedekah itu segera pergi dengan bahagia dan penuh dengan kesenangan
Ketika menghulurkan sedekah, janganlah disusuli dengan sesuatu perkataan yang menyakitkan hati si penerima sedekah tersebut. Contohnya dengan mengatakan. “Gunakan uang ini untuk hal yang baik-baik, jangan untuk yang tidak berguna ”
Walaupun niat kita baik, tetapi dalam masa yang sama kita telah menyakiti hati si penerima tersebut. Maka membuatkan sedekah kita tadi bukan lagi berupa sedekah.. rugi bukan?
Jangan mengharapkan balasan
Kita sering kali tersilap dalam memberi sedekah dan berkata dalam hati, semoga sedekah yang dilakukan oleh aku ini akan mendapat balasan setimpal. Sesungguhnya memberikan sesuatu tanpa mengharapkan balasan adalah lebih mulia disisi Tuhan berbanding mengharapkan balasan.
Allah menyatakan dalam firmanNya;
“Orang yang menafkahkan hartanya pada malam dan siang hari secara sembunyi dan terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kebimbangan pada mereka dan tidak pula mereka bersedih.” [Al-Bakarah: 274]
Memberikan sesuatu yang berguna
Pernah terlihat amalan masyarakat kita yang memberikan barangan pakaian-pakaian yang tidak lagi terpakai  dan yang sudah lama atau buku-buku yang ingin dibuang? Sebaiknya, bersedekahlah dengan uang atau barangan yang masih baik dalam keadaan baik (bagus). Bukannya dari barangan yang ingin dibuang. Kita hendak bersedekah, bukan membuang  “sampah” kita kepada mereka yang tidak bernasib baik.
Saya pernah terbaca catatan dari Rumah Penyantun yang menceritakan rumah kebajikan yang  pernah menerima sumbangan celana  dalam yang bolong dan sobek  dan dalam keadaan menjijikkan. Bagaimana kita boleh mengharapkan rahmat Allah kepada kita sedangkan perbuatan kita seperti itu?
Buatlah si penerima merasakan  gembira. Walaupun kita tidak mampu bersedekah lebih, sekurang-kurangnya buatlah hati mereka merasa gembira. Insyaallah, jauh disudut hati mereka akan mendoakan kita kembali agar mendapat kebaikan dunia dan akhirat.

2. Menarik Rezeki dengan Berdoa

Selepas berusaha melakukan kerja, jangan lupa untuk berdoa. Apa saja tindakan yang diiringi doa, akan diperkenankan oleh Allah SWT. Berdoa  dan meminta adalah sifat mulia  jadi manusia. Hanya dengan doa, segala permintaan dapat didengari oleh-Nya. Insyaallah, rezeki akan tiba kepada kita cepat atau lambat pasti.
Sebelum memulakan pekerja, lakukan sedikit doa memohon keberkahan dari usaha  yang kita jalankan dan tanamkan niat berkerja mencari rezeki yang halal. Yang kita lakukan  adalah dilimpahkan rezeki yang halal dan bermanfaat.
“Ya Allah, Ya Tuhan yang Maha kaya, wahai Tuhan yang Maha Terpuji, wahai Tuhan yang Maha Pencipta, wahai Tuhan yang Maha Mengembalikan, wahai Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang, kayakan aku dengan perkara-perkara yang dikau halalkan dan bukan daripada yang dikau haramkan, serta dengan kelebihan atau kurniaan-Mu bukan daripada mereka selain daripada -Mu.”

3. Mengamalkan Solat Sunat Dhuha

Sholat ini sering diamalkan oleh ahli pengusahan / pedagang  Muslim. Sehinggakan ada yang mengamalkan solat sunat ini seperti sebahagian solat wajib.
Solat Dhuha ini satu-satunya solat yang memberikan limpahan rezeki dari Allah SWT. Jika diamalkan selalu, InsyaAllah pintu rezeki akan terbuka luas. Sholat dhuha sering dikatakan magnet rezeki. Dengan melakukan solat ini, rezeki yang dipohon akan segera jatuh ketangan  kita. Amalannya adalah Sholat Sunat Dhuha.

NB


Sorenya ane solat asar. Setelah solat asar ane wirid asmaul husna -- kata para kiyai -- ini disebut wirid gunung harta [untung namanya bukan wirid gunung kembar ya Gan]
Bacaannya = YA ALLOHU, YAA ROZZAAQU, YAA WAHHAABU (1000x)
Bacaan wirid di atas, kalo full dibaca 1000x, bisa selesai dlm waktu 1 jam.
Gak pake lama, stelah ane baca wirid ini 1000x …keajaiban terjadi..

R U H



Seorang wali sufi besar, Ibrahim Hakki Erzurumi (1703-1780; Turki; Marifetname/ Kitab Pengetahuan, 1756), menuturkan bahwa ketika ruh diturunkan dari alam ruh untuk dilahirkan dalam tubuh manusia, ia diselimuti unsur-unsur dunia material. Pertama-tama, ruh diselubungi tanah, lalu air, dan tanah pun berubah menjadi lumpur. Udara mengeringkan lumpur itu dan kemudian api membakarnya. Setelah itu, ruh seakan-akan ditutupi pot tanah liat. Ruh tersembunyi dalam wadah lahiriah tubuh kita. Karenanya, tugas penting yang harus kita lakukan adalah menemukan ruh yang tersembunyi dalam diri kita.
Ruh dalam diri kita laksana udara dalam sebuah wadah. Ketika sebuah wadah dibuat, udara secara otomatis masuk ke dalamnya. Tidak ada seorang pun yang menaruhnya di situ. Akibatnya, terjadi pemilahan atmosfir antara udara di dalam dan udara di luar wadah. Keadaan ruh kita mirip seperti itu. Ketika janin manusia tumbuh dan berkembang, ia mengundang Ruh untuk menempatinya. Ruh kita tampak terpisah, tetapi kenyataannya ada persatuan yang mendasari keterpisahan yang tampak nyata itu.

Jika kita semprotkan parfum beraroma mawar ke dalam sebuah wadah, udara di dalamnya akan tercium wangi mawar. Jika kita taruh sesuatu yang busuk maka udara di dalamnya pun akan beraroma busuk. Dari kedua tindakan itu, oksigen yang menyangga kehidupan dalam udara tetaplah sama. Demikian pula keadaan ruh kita. Ia tidak berubah meskipun tindakan dan pengalaman hidup kita bisa saja membuat kepribadian kita menjadi “wangi” atau “busuk”. Ruh kita tidak dipengaruhi berbagai hal yang terjadi dalam hidup kita, sebagaimana oksigen dalam wadah yang tidak berubah oleh parfum atau bau busuk apa pun. Ruh kita murni dan sempurna, percikan ruh Tuhan yang tak terbatas. Al-Qur’an mengatakan,”Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya ruh (ciptaan) -Nya…”(QS As-Sajdah [32]:9)
Karena ruh tersembunyi, kita tidak bisa melihat atau mengindra keindahan dan cahayanya. Maka, tugas kita adalah membiarkan cahaya ruh kita memancar melalui diri kita. Tatkala kita mendirikan shalat dan berdzikir, kedua ibadah itu bagaikan upaya mengebor “pot tanah liat” yang membungkus dan menutupi ruh kita.

Dalam tradisi sufi, ruh kita terletak dalam hati. Seorang sufi besar, al-Hakim al-Tirmidzi menulis bahwa ada 4 tingkatan hati. Tingkat pertama adalah dada, hati yang paling luar. Tingkatan ini merupakan perbatasan hati, tempat kita berinteraksi dengan dunia. Tingkat-tingkat berikutnya adalah hati yang laik, hati yang di dalam, dan hati yang paling dalam, hatinya hati.

Al-Tirmidzi menjelaskan tingkatan-tingkatan itu dengan menggunakan metafora rumah. Hati paling luar bagaikan tanah yang mengelilingi rumah. Orang-orang dan hewan-hewan dapat memasukinya dengan mudah meski tanah itu dikelilingi pagar. Tingkatan berikutnya adalah hati yang laik, yang dianalogikan dengan rumah itu sendiri. Hewan tidak bisa masuk dan seorang tamu harus minta izin lebih dulu untuk memasukinya. Keadaannya lebih aman dan lebih rahasia daripada hati paling luar. Lalu, tingkatan berikutnya, hati yang paling dalam, adalah ruang tempat penyimpanan harta, atau ruangan besi, yang terletak di pusat rumah. Barang-barang berharga milik keluarga disimpan di ruangan itu, termasuk barang pusaka yang tak ternilai. Pintu ruangan besi selalu terkunci. Hanya tuan dan puan pemilik rumah yang memiliki kuncinya. Hati yang paling dalam adalah ruang penyimpanan benda paling berharga di ruangan harta. Untuk memasuki ruangan harta, kita harus melewati gerbang hati yang paling luar, lalu memasuki pintu hati yang laik, dan kemudian membuka ruangan besi hati yang paling dalam.
Mursyid saya sering mengatakan bahwa hati yang paling dalam adalah kuil yang dibangun Tuhan sebagai persemayaman-Nya. Ruh kita adalah percik cahaya Ilahi yang keluasannya melebihi seluruh semesta. Percik agung dalam diri kita ini dapat menyalakan semesta dalam sekejap. Sebagai darwis, kita harus selalu ingat bahwa Tuhan telah menempatkan ruh Ilahi dalam hati setiap manusia. Jika kita ingat ini, kita akan memperlakukan semua orang dengan penuh rasa hormat dan sadar bahwa kita diberi kehormatan untuk melayani Tuhan dengan cara melayani orang lain.

Jika kita menggali sebuah sumur dan kemudian air terpancar, kita dapat mengubah gurun pasir yang kering kerontang menjadi oase yang hijau subur. Ketika ruh kita tersembunyi, hidup bagaikan gurun tandus: tanpa cinta dan kasih sayang. Yang muncul hanyalah cinta narsistik yang hanya mementingkan diri sendiri.

Sayangnya, menemukan air hanya sekali tidaklah cukup. Kita semua sudah terilhami (atau “diairi”) zikir, shalat, dan kehadiran mursyid. Namun, bantuan dan pertolongan awal ini perlahan-lahan akan lenyap jika kita tidak terus berupaya menyingkapkan ruh kita. Amal kebaikan dan laku tarekat yang istikamah dijalankan akan menjadikan hubungan kita dengan ruh tetap hidup dan membuatnya semakin kokoh, akrab, dan dalam. Namun, jika kita gagal menjaga kehidupan sehari-hari sesuai dengan hubungan itu, setiap tindakan yang tak acuh atau egois akan memutuskan hubungan yang telah kita ciptakan. Tindakan dan perilaku yang melukai orang lain akan mempertebal selubung yang menutupi ruh kita.

Psikolog terkenal Wilhelm Reich menulis bahwa kita melapisi diri kita sendiri untuk melindunginya dari dunia bagaikan kesatria yang mengenakan baju zirah untuk melindungi tubuhnya di medan perang. Tanpa disadari kita semua mengembangkan mekanisme pertahanan diri karena merasa kesepian dan rapuh. Ketika orang-orang mengkritik, mencela, atau merendahkan, kita merasa terluka, kemudian kita membela diri melawan serangan itu. Padahal, pembelaan diri semacam itu hanya akan menyebabkan kita lebih banyak mendapatkan luka.
Lebih lanjut Reich mengatakan bahwa kita mengenakan baju zirah yang begitu ketat sehingga menghambat pernapasan. Terhambatnya pernapasan mengurangi kemampuan kita untuk merasakan atau mengungkapkan perasaan. Pada gilirannya, berbagai kemampuan kita yang lainnya pun mengalami penurunan. Kita semakin tidak mampu mempersepsi semua perasaan. Pertahanan dan pembelaan diri yang berlebih-lebihan itu tidak hanya mengurangi kemampuan untuk mempersepsi rasa sakit, tetapi juga kemampuan untuk mempersepsi kegembiraan. Ketika ruh melapisi hati dengan baju besi pertahanan, kita kehilangan sentuhan dan hubungan dengan ruh kita.
Karenanya, melepaskan baju besi itu merupakan bagian penting perjalanan tasawuf. Dengan metafora lain, baju zirah kita itu laksana lapisan batu yang menutupi akuifer, danau bawah tanah yang besar yang dipenuhi jutaan galon air, yang murni. Air yang sangat berlimpah itu tidak dapat dimanfaatkan karena kita tidak dapat mengambilnya.
Kita semua memiliki air di kedalaman ruh yang memberi kita kehidupan. Kita harus mengebor lapisan penutupnya agar bisa mengambil air itu dan memanfaatkannya. Kita harus menyingkapkan semua lapisan baju besi yang menyelubungi ruh. Jika lapisan penutup telah tersingkap, ruh kita akan mengairi dan menyuburkan kehidupan kita. Kemudian air spiritual yang tak ternilai itu akan menghidupkan orang lain. Ia akan mengilhami orang lain untuk mencari air yang tersembunyi dalam diri mereka.

Ruh kita dapat menghidupkan kita dan semua yang kita cintai, tetapi menyingkapkan selubung ruh merupakan pekerjaan berat. Sudah berapa banyak waktu yang kita luangkan untuk pekerjaan ini? Saya khawatir, kita tidak meluangkan waktu sebanyak para atlet sekolah menengah yang melatih olahraga kegemaran mereka...to be continued

(* Dikutip dari : “Sufi Talks: Teachings of an American Sufi Sheikh“; 2012/ “Obrolan Sufi, Untuk Transformasi Hati, Jiwa, dan Ruh”; Syekh Ragip Frager (Robert Frager, Ph.D); 2013)

Senin, 24 November 2014

Makan Siang Di Gubug Mang Engking The Breeze BSD City



Hari Selasa, 25 Nopember 2014, Istri  dan beberapa rekan kerjanya dari negeri tetangga Singapore menyempatkan untuk makan siang di Gubug Makan Mang Engking yang berlokasi di The Breeze. Serpong Tanggerang Selatan
Di Mang Engking memilih satu gubug yang kakinya bisa bergelantungan diatas air namun dengan posisi duduk tetap lesehan , berbeda dengan gubug – gubug yang berada di restoran pada umumnya.. Di bawahnya saung tedapat kolam ikan.Kebetulan mereka datang di hari kerja jadi mereka tidak perlu antri, namun jika mana mereka datang hari Sabtu – Minggu pastilah mereka harus antri seperti tamu- tamu lainnya.
Area Mang Engking memang cukup luas, bersih dan bagus tempatnya, Kebetulan ketika mereka datang disertai turun hujan yang cukup lebat, serta tamu – tamu tersebut seperti berada disuah pedesaan.yang dimana diiringi alunan musik khas Sunda dan gemercikan air mancur yang ada di sekitar gubug.serta diantara mereka yang yang suka memberikan makan ikan hias yang berada didalam kolam.
 Pesanan mereka untuk makan siang ini, Udang Bakar Madu, Gurame Goreng, Gurame Cobek, Kepiting Saus Padang, Ayam Goreng Kremes dan Tauge Ikan Asin. Menurut waiternya udang bakar madu dan Gurame Cobek menu-menu favorit di Mang Engking.
Ayam goreng kremesnya isinya 1 ekor ayam, jadi cukup banyak isinya. Rasanya gurih dan dagingnya empuk, kremesannya juga renyah. Sayur tauge ikan asinya juga terasa masih segar, dan enak.
Menu Gurame Cobek menurut kami enak, rasanya lumayan pedas. Tetapi dagingnya tidak garing, karena di siram kuah. Dan pada toppingnya terdapat potongan cabe rawit.

Kepiting saus padangnya juga enak, sausnya lezat. Daging kepitingnya terasa manis, sayang masih banyak bagian yang belum di pecah, jadi sulit makannya dan tidak di sediakan alat pemecah kepiting.
Menu terakhir adalah udang bakar madu, ini satu porsinya terdapat tiga tusuk yang berisi empat udang. Rasanya manis dan enak lho, pantas menu ini favorit disini. Jadi kalau anda ingin wisata kuliner bersama keluarga di luar Jakarta, tidak ada salahnya untuk mampir ke Gubug Makan Mang Engking BSD
Gubug Makan Mang Engking
The Breeze BSD City
Jl. Grand Boulevard BSD Raya
Unit L67A, L67C Serpong, Tanggerang
Telp: 021-50385385
Jam buka : 10.30 – 22.00

Cara Sederhana untuk Bahagia



Setiap orang pasti menginginkan hidupnya bahagia. Namun, bagi sebagian orang, kebahagiaan terkadang tak kunjung menghampiri sehingga terasa "mahal". Padahal, menurut Gde Prama dalam seminar tentang The starting point of beauty and hapiness, kebahagiaan dapat diraih dengan beberapa cara mudah:

1. Kebahagiaan sejati bukan berasal dari luar, melainkan ada di dalam diri kita sendiri. Belajarlah menerima diri Anda apa adanya sehingga Anda bisa merasakan kebahagian yang sesungguhnya.

2. Stop membandingkan diri dengan orang lain. Setiap manusia dilahirkan dengan keunikan dan kelebihan sendiri. Dan tidak ada kehidupan yang lebih baik, selain bisa menjadi diri sendiri.

3. Belajarlah memberi dengan rasa ikhlas. Jangan bebani hidup dengan imbalan karena hanya akan mendatangkan kekecewaan jika Anda tak mendapatkannya. Anda bisa memulainya dengan hal-hal sederhana, misal selalu tersenyum atau memerhatikan orang-orang di sekeliling sehingga orang-orang pun akan merasa nyaman berada di dekat Anda.

4. Pandanglah setiap kesulitan dengan cara yang positif. Ini akan mendatangkan keindahan dan kebahagiaan. Semakin mampu menanggulagi kesulitan, Anda akan tampak semakin "bercahaya" dengan kekuatan yang Anda miliki.

5. Jangan mematok hidup terlalu tinggi. Ketahuilah batasan kemampuan Anda dan Anda akan merasa menjadi manusia yang lebih sempurna dan berarti.

6. Jauhkan diri dari ketakutan, dekatkan diri pada Tuhan. Nikmati dan cintailah hal-hal kecil di sekeliling Anda yang dapat mendatangkan kebahagiaan, seperti mendengarkan suara burung di pagi hari atau bersenandung. 

Rabu, 19 November 2014

5 KEUTAMAAN SHALAT SUBUH

1. Shalat Subuh Adalah Faktor Dilapangkannya Rezeki..
"....Hai Fatimah, bangun dan saksikanlah rezekh Rabbmu, karena Allah membagi-bagikan rezeki para hamba antara shalat subuh dan terbitnya matahari." (HR. Baihaqi)
2. Shalat Subuh Menjaga Diri Seorang Muslim
" Barangsiapa melaksanakan shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, maka jangan sampai Allah menarik kembali jaminan-Nya kepada kalian dengan sebab apapun."
(HR. Muslim)
3. Shalat Subuh Adalah Tolak Ukur Keimanan
" Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Mas'ud, ia berkata: " kami melaksanakan shalat subuh berjamaah bersamj Nabi dan tidak ada yang ikut serta selain orang yang sudah jelas kemunafikannya."
(HR. Muslim)
4. Shalat Subuh Adalah Penyelamat Dari Neraka
" Tidak akan masuk neraka,orang yang melaksamakan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelam."
(HR. Muslim)
5. Shalat Subuh Lebih Baik Daripada Dunia dan Seisinya
" Dua raka'at shalat subuh, lebih baik daripada dunia dan seisinyag." .
(HR. Muslim)
Inilah sebagian sisi yang digambarkan betapa utama dan nikmatnya shalat subuh dan bertasbihlah di waktu subuh.
SUBHANALLAH
Semoga ALLAH bimbing kita untuk terus semangat dalam menjalankan-Nya, dan dijauhkan dari sifat2 malas yang menyebabkan kita lalai dari mengerjakan shalat.
Aamiin..

Doa ketika hujan

Doa ketika hujan: اَللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا Allahumma Shoyyiban Na’fian
"Ya Allah turunkanlah hujan yang bermanfaat (HR. Bukhari)
Berdoalah ketika hujan krn waktu itu doa mustajab:
“Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa ketika waktu adzan dan doa ketika waktu hujan”. (HR. Hakim/dishahihkan oleh Adz-Dzahabi ).

Sahabat saudaraku fillah..Setiap insan di dunia ini tak luput dari berbagai persoalan walau dalam tingkat yang berbeda. Sesungguhnya jika kita menyadari bahwa segala kesulitan itu adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah untuk membentuk pribadi kita agar lebih kuat dan menjadi umat yang lebih baik. Menyikapi hal ini janganlah tenggelam dalam kesedihan dan keputus asaan . Karena nikmat-Nya, kasih sayang dan cinta-Nya lebih luas dibandingkan penderitaan yang kita rasakan. Yakinlah Dia akan memberikan jalan kemudahan atas setiap kesulitan asalkan kita bertaqwa, bersedia mendekatkan diri kepada-Nya.
Saudaraku..amalan apa kiranya yang bisa membuka pintu pertolongan Allah atas kesulitan yang mendera?
Salah satu amalan yang bisa membuka pintu pertolongan Allah adalah istighfar atau memohon ampun kepada Allah. Karena mungkin saja kesulitan yang dialami adalah akibat dari kesalahan dan dosa yang diperbuat namun kita belum bertaubat. Dengan istighfar, memohon ampun kepada Allah dan bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosa diharapkan Allah mengampuni dosa kita.
Dalam hal ini Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:
“ Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabb-mu dan bertaubat kepada-Nya.( Jika kamu mengerjakan yang demikian ), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik ( terus-menerus ) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan ( balasan ) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa di hari kiamat.” (QS. Hud : 3 )
Demikian juga dalam sabda Rasulullah Shallallahu alaihi Wa Sallam berikut ini :
“ Barang siapa yang menekuni istighfar niscaya Allah jadikan jalan keluar dari setiap kesulitan, Dia jadikan kelapangan dari setiap kesusahan dan Dia berikan rizki yang tidak diperkirakan.” ( HR. Abu Daud dan Nasa’i dari Ibnu Abbas ).
Oleh karena itu Rasulullah menganjurkan agar umatnya banyak beristighfar memohon ampunan Kepada Allah. Dalam riwayat, Rasulullah beristighfar setiap hari tidak kurang dari 100 kali sehari. “.....sungguh aku ( Rasulullah ) beristighfar setiap hari seratus kali”. ( HR. Ibnu Majah dan Ibnu Sunni ). Ibnu Malik berpendapat bahwa bukan berarti kita harus beristighfar seratus kali tapi ini menunjukkan banyaknya beliau beristighfar.
Sahabat saudaraku fillah...Demikianlah bagi siapapun yang saat ini ditimpa berbagai persoalan hidup, yakinlah dengan banyak istighfar dan amalan lain yang mendekatkan diri kepada-Nya semoga Allah membukakan pintu kesulitan yang mendera,aamiin.

Silaturahim

Silaturahim merupakan salah satu kewajiban bagi setiap pribadi Muslim. Dalam Alquran, Allah menegaskan, “Dan bertakwalah kepada Allah yang kalian saling meminta dengan nama-Nya dan sambunglah tali silaturahim.’ (QS. An-Nisa [4]:1).
“Sebarkanlah salam, sambunglah tali silaturahim, dan shalatlah ketika manusia tidur (tahajud) niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga pemutus tali silaturahim.”
Dalil-dalil di atas menunjukkan arti penting akan kewajiban silaturahim. Sebab, di dalamnya terdapat banyak keutamaan dan keistimewaan. Di antaranya, pertama, dengan silaturahim, kita bisa saling mengenal antara yang satu dan yang lainnya (QS Al-Hujurat [49]: 13). Dengan silaturahim, kasih sayang dan kerja sama yang positif bisa diwujudkan.
Kedua, dengan silaturahim, persatuan dan kesatuan (ukhuwah Islamiah) akan dapat dibangun. Dengan silaturahim, akan timbul rasa saling membutuhkan, solidaritas, dialog, pengertian, dan menguatkan kerjasama dalam perjuangan yang kokoh.
Rasulullah SAW bersabda, “Tangan Allah berada di atas jamaah.” Dalam hadis lain dikatakan, “Persatuan (al-jamaah) itu rahmat dan perpecahan (al-firqah) adalah azab.”