Selasa, 02 Juni 2020

VIRUS CORONA / COVID19

Aku tak sempurna, melainkan penuh dengan lumuran dosa..

Ini wabah yang harus kita berusaha hindari.
Karena ujung nya mati.
Dalam prespektif Islam,
Sejak zaman Nabi juga sudah ada wabah, dan virus ini juga masuk katagori wabah.
Bagaimana kita harus nenyikapinya
Sesuai tuntunan Islam ?
1. Takdir kita sudah Allah tentukan jauh sebelum kita diciptakan.
Dan virus itu juga makhluk Allah, maka berliindunglah sepenuhnya pada Allah.
Yang menguasai segalanya.
2. Setiap nyawa pasti ada ajalnya.
Tidak akan tercepat sesaat dan juga tidak akan terlambat walau sesaat saja
Jadi apapun penyebabnya kalau sudah ajal pasti mati.
Berhati hati dan saling menjaga.
Andai ada satu wabah di satu tempat dan kita ada disana, jangan kita keluar karena kita akan zalim pada orang lain.
dan andai kita diluar jangan masuk, sebab
Itu termasuk aniaya pada diri sendiri
Sedang keduanya bertentangan dengan Islam.
Allah tidak turunkan penyakit melainkan sudah ada obatnya.
Walau ini konon belum ada obatnya.
Tapi Allah telah beri imun tubuh kita untuk penangkalnya
Makanya kita harus jaga betul kesehatan
Fhisik dan jiwa !
Mengapa juga jiwa ?
Karena ketakutan yang berlebihan akan lemagkan imun tubuh, yang membuat tubuh malah rentan terserang penyakit.
Andai kita telah berserah diri yang bereffek
Ketenangan jiwa.
Ternyata tetap masih kena ?
( Moga Allah lindungi kita semua aamiin )
Kita sakit. Itu hikmahnya gugurkan dosa kita.
Ini baik Dimata Allah buat kita.
Andai sampai mati ?
Islam itu sangat indah.
Andai seseorang mati kena wabah.
Maka dia dianggap mati syahid.
Apa artinya ?
Allah ingin masuk kan kita kesorganya
Tanpa Hisab, alias free card to paradise.
Apa lagi pelayan medis yang terancam
Nyawanya oleh wabah itu.
Apakah ada jaminan orang yang mati normal dapat free card ke sorga ?
Jadi saudaraku.
Takut itu sudah kodrat kita.
Takut berlebihan itu justru membuat kita
Tanpa sadar mengecilkan kuasa Allah
Dan membuka pintu lebar virus itu masuk ke kita.
Yakinkanlah dengan " Pasti "
Tidak akan menimpa kita, kecuali apa yang telah Allah tetap buat kita.
Tanpa harus sembrono juga,
Sebab sembrono itu dosa zalimi diri sendiri.
Dan Allah itu mustahil zalim.pada Hambanya.
Yang harus mati karena wabah itu, artinya Allah ingin dia masuk sorga tanpa Hisab.
Indah kan ?

BERHAYANYA BERKATA KATA

Aku tak sempurna, melainkan penuh dengan lumuran dosa..

Pada QS Syafh Allah tegas kan satu sikap yang bunyinya begini.
" Hay orang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang kamu sendiri tidak kerja kan, sangat besar kemurkaan Allah andai kamu sendiri tidak kerjakan apa yang kamu katakan."
Jadi kebenaran agama itu tidak habis pada
Hiasan bibir atau indahnya tulisan saja, harus terlebih dahulu kita sendiri pakaikan pada diri kita, baru kita sampaikan ke orang lain.
Asal tahu saja, di akhirat nanti yg di hisab awal bukanlah ahli maksiat atau pendosa besar
Tapi adalah orang yang tahu agama tapi tidak laksanakan buat diri dia sendiri.
Setelah dilempar dia ke neraka, baru yang lainnya.
Jadi sebelum.bicara kebaikan, introspeksi kedalam dulu,
" Apakah saya sudah berusaha lakukan ? "
Makanya pada zaman. Nabi, para sahabat belajar Quran cuma sepuluh ayat , dia amalkan baru nyambung sepuluh ayat lagi.
Agama itu bukan keren kerenan berkata atau posting ungkapan syahdu syahdu.
Sedang tiada niat dan usaha sebelumnya pada diri kita tuk sungguh lebih dahulu terapkannya.
Terkadang terasa lucu bagi yang baca kalau dia tahu kita.
Kita raja pelit bicara soal indahnya sedekah.
Kita yang bertuhankan uang, bicara soal indah nya tuhan Allah.
Kita yang tidak punya hati bicara soal kasih sayang.
Orang yang tak tahu agama bicara indahnya Islam
Jadi dosa orang bacanya karena dia tahu siapa kita
Marilah saudaraku,
Sampaikanlah yang baik.itu walau satu ayat.
Tapi pastikan diri dulu memakainya baru ajarkan ke orang lain.

Biar nga jadi calon penghuni neraka paling awal kita. Ampuni kami ya Allah


KULINER

Calon Penghuni Surga dan Neraka

Aku tak sempurna, melainkan penuh dengan lumuran dosa..

Ada sebuah hadits yang akan terasa kontroversi, andai kita tidak fahami maknanya.
Bunyinya ;
Ada orang yang calon penghuni neraka, walau amalannya seakan amalan seakan sejengkal lagi ke sorga
Tapi ujungnya dia mati saat lakukan amalan neraka.
Dan begitu sebaliknya,
Dia calon sorga, walau amalannya dulu seakan amalan neraka, tapi di ujung hidupnya dia melakukan amalan sorga .
Why ? Kok bisa ?
Apakah Allah zhalim dan tega ?
Mustahil sifat zalim ada pada Allah.
Kalau kita runut kisah kisah orang terdahulu berdasarkan Quran dan Hadist.
Insya Allah kita akan temukan benang merah nya. Yaitu " kesombongan " yang menghilangkan ikhlasnya ibadah.
Sebaliknya yang melakukan dosa hanya karena ke Daifannya saja. Dibalik banyaknya dosanya dia punya ketakutan akan Allah.
Dan itu semua Allah jelaskan di Quran.
Akan datang satu saat dimana tidak bermanfaat lagi harta dan anak, kecuali orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang selamat.
Jadi amalan banyak itu sangat bagus, asal amalan kita itu terasa membuat akhlak kita lebih baik
Seperti dijelaskan nabi makna satu ayat yang berbunyi.
Innasshalata tanha Anil fakhsa wal Munkar.
Sahabat bertanya, ada orang ibadahnya bagus, tapi fakhsa dan munkarnya juga lancar.
Jawab nabi.
" Itu ciri amalan yang tidak diterima, "
Alangkah sayang dan ruginya saudaraku
Sudah cape sekian lama ber ibadah, tapi tidak diterima Allah.
Back to basic saudaraku.
Lurus kan banget lah niat tuluskan perbuatan
Yang hanya semata karena Allah.
Jangan biarkan setitik pun ada dasar segan sama manusia dasar amalan kita.
Jadi balik ke hadist diatas, itulah hamba yang amalannya hanya biar orang kagum saja.
Yang Allah biarkan terjerumus ke. Neraka
Sebab Sombong itu hanya hak mutlak Allah saja. Allah murka kalau kita pakai pula.

SURGA DAN NERAKA

Aku tak sempurna, melainkan penuh dengan lumuran dosa..

Ada yang bertanya.
Saat isra' mi'raj nabi, apa melihat surga dan neraka benaran atau hanya perumpamaan ?
Jawab ;
Insya Allah Rasulullah benaran melihat sorga dan neraka yang Asli.
Kok ? Kan sekarang nga ada diketahui saat ini dimana adanya ?
Jawab ;
Bukankah di surat Al-Baqarah kisah penciptaan Adam di sorga ?
Bukan kah itu berarti sorga menang sudah ada.
Bukan kah yang menggerak kan rasulullah isra ' itu adalah Allah ?
Yang maha pencipta semuanya ?
Allah yang ciptakan semua benda dan Allah juga yang ciptakan waktu, apa susah nya Allah kondisikan semua itu.
Untuk clue berfikir,
Bukahkah pada surah Al-Baqarah 153
Allah firmankan bahwa ada kelompok orang yang kita anggap telah mati , tapi mereka tidak mati.
Allah tempatkan mereka di satu tempat
Yang ka
ta Allah kitanya yang nga tahu dimana nya
Clue kedua.
Ada sebuah penelitian ilmiah.Quantum waktu.
Theory mereka, andai ada satu pesawat yang kecepatannya jauh melebihi kecepatan rotasi bumi, dan terbang berlawanan dengan putaran bumi, maka kita akan bisa sampai ke masa lalu.
Mereka katanya telah membuktikan.
Memang ada selisih waktu beberapa menit ( bukan perbedaan waktu ) saat pesawat yang terbang dari satu tempat ke tempat lainnya.
Manusia ( makhluk ) saja bisa,
Jadi apa susahnya bagi Allah meletakkan ciptaannya sorga dan neraka itu di posisi yang kita nga tahu juga,
Sedang menciptakan dan memelihahara segalanya tidak ada kepayahan bagi Allah
Seperti di QS 2. 250 ayat Qursi.
Apa lagi sekadar menempatkan dimana sorga dan neraka.
Cuma akal kita saja yang belum sampai menjelajahinya.
" Innallah Ala Qullisyaiiin Qadir. "

Di Quran Allah itu maha pedih siksaannya

Aku tak sempurna, melainkan penuh dengan lumuran dosa..

Di Quran Allah itu maha pedih siksaannya, benar !
Allah itu Qahhar / Keras iya.
Tapi banyak juga sifat Allah itu yang Latif. Hanif, Rahman rahim.karim.
Karim itu maha mulia, dan kemuliaan itu identik dengan kesempurnaan akhlak.
Contoh nyata.!
Andai anak anda bandel,
Sejahat apa kah anak anda maka sampai anda mengusirnya dari rumah?
Apakah salah dikit anak anda langsung anda usir ?
Dan andai dia telah anda usir, sadar dia tuk minta maaf, ingin pulang ke rumah. Bahagia nga anda ?
Nah itu hanya setitik karunia kasih Allah yang Allah turunkan ke bumi.
Untuk timbulnya kasih sayang semua makhluk sejak nabi Adam sampai kiamat nanti.
Nah seper berapa triliunnya kasih Allah yang kita miliki , telah membuat kita begitu bisa nerkasih sayang di dunia.
Apa lagi Allah yang punya perbendaharaan samudra kasih sayang ?
Jadi janganlah anda terkunci fikirannya dari sifat Allah yang keras saja,
Sebab menurut hadist Qudsy
"Allah itu menurut sangkaan hambanya "
Nah sanggup kah anda hadapi kerasnya Allah ?
Alangkah cantiknya kalau kita bermain di kasih Allah saja ?
Bukankah Allah kunci sifatnya dengan kalimat
" Rahmat Allah diatas murkanya "
Jadi janganlah ber agama itu ambil yang beratnya saja, jangan juga sempit dalam menilai Allah, lelah anda nanti.
Bukankah di Quran Allah inginkan kemudahan buat kita ?
Bukan kah dalam hadist Rasulullah
Bersabda ,
" andai ada dua pilihan dalam ber agama, ambillah yang mudahnya "
Nah pada saat banyak dalil.sahih untuk satu masalah, kenapa juga anda ambil yang berat nya ?
Ragu kah anda pada kasih sayang orang tua anda ?
Atau anda malah ragu pada pemilik Samudra kasih sayang, yang anugrah kan sifat itu seper sekian triliun
Yang telah membuat orang tua anda segitu sayangnya pada anda ?
Mungkinkah andai anda telah sangat baik patuh pada orang tua, untuk kesalahan kecil yang anda lakukan sampai dia mengusir anda ?
Mustahil juga kan ?
Allah yang maha baik tega membakar anda di neraka untuk dosa kecil ?
Apa iya salah salah dikit manusia neraka saja ujungnya ?
Renungkan lah saudaraku !.