Kamis, 29 Januari 2015

MENGAPA DOAKU BELUM DIKABULKAN ?

Mungkin ada dari kita yang pernah bertanya-tanya dalam hati, mengapa doa yang kita panjatkan belum juga dikabulkan Allah? Atau mengapa pertolongan Allah belum datang juga, untuk mengatasi kesulitan yang sedang kita alami?
Padahal kita telah sungguh-sungguh berdoa.

Ada beberapa sebab mengapa doa tidak segera dikabulkan dan ada hikmah yang terkandung didalamnya:

1.      Allah SWT berfirman: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah [2] :

186).Dalam firman Allah  SWT diatas, jelas sekali disebutkan, bahwa Aku mengabulkan permohonan oran gyang berdoa kepada-Ku, maka hendaklah ia memenuhi (segala perintah-Ku)….. Perhatikan ayat ini dengan seksama, dan tanyakan dengan jujur pada diri kita sendirisudahkan kita memenuhi segala perintah-Nya? Atau kita hanya berdoa dan mendatangi-Nya saat kita sedang mengalami kesusahan saja?Tanyakan juga dengan jujur pada diri sendiri, kapankah kita terakhir kali berdoa dengan penuh kekhusu’ an dan benar-benar mendekatkan diri pada-Nya? Tanyakan dengan jujur pada diri sendiri, apakah saat kita dalam keadaan senang dan saat kita tidak ada masalah/kesulitan, kita berdoa dan menghadap pada-Nya, sebaik dan sesering saat kita ditimpa kesulitan? Tanyakan dengan jujur pada diri kita, seberapa banyak kita mengingat-Nya disaat kita berada dalam kelapangan/kemudahan?Sudahkah kita mengutamakan-Nya, diatas urusan dunia kita, baikd alam keadaan kita lapang atau sempit?

2.    Sebab tertundanya pengabulan doa kita adalah karena kita belum memenuhi syarat-syarat diterimanya doa. Mungkin kurang khusyu’ dalam berdoa, atau dalam berdoa,  kita kurang merendahkan diri dan sikap pasrah secara total kepada Allah .

3.    Mungkin karena kita belum bertobat, bertobat yang sungguh-sungguh tobat (nasuha). Atau mungkin ada makanan kita mengandung syubhat atau ada hak milik orang lain pada diri kita dan kita belum mengembalikannya. Karena itu, kita harus bertobat dengan taubat nasuha, dengan melengkapi syrat-syaratnya dan mengembalikan hak orang lain yang mungkin masih ada pada kita.  Perhatikan sabda Rasulullah saw berikut ini: ”Hai Saad (Ibn Abi Waqash), makanlah makanan yang baik-baik niscaya engkau akan menjadi orang yang doanya dikabulkan. Dalam hadits sahih lainnya disebutkan:  ”Lalu Rasulullah mengisahkan seseorang yang rambutnya acak-acakan dan berdebu, sementara tangannya menengadahkan ke langit untuk berdoa, ”Ya Allah, ya Allah”. Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram. Diberi makan dari sumber yang haram. Bagaimana doanya dikabulkan? (HR. Muslim, Tirmizi dan Ahmad)

4.    Penyebab lainnya, mungkin Allah SWT sengaja menyimpan pahala dan balasan doa kita di akhirat kelak atau Allah menghilangkan keburukan dari kita. Diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda: ”Tidaklah seorang Muslim yang ada di atas bumi berdoa kepada Allah dengan suatu doa kecuali Dia pasti mengabulkan doa itu atau menghilangkan keburukan darinya selama ia tidak berdoa untuk keburukan atau memutuskan hubungan silaturahim.”. Seseorang berkata ,”Bagaimana jika kita memperbanyak doa?”. Rasulullah Saw bersabda: ”Allah lebih banyak lagi mengabulkan doanya atau menghilangkan keburukan darinya.” (HR. Tirmizi, Ahmad, Ibn Hibban)

5.     Allah SWT tidak segera mengabulkan doa kita, untuk kebaikan kita sendiri. Adakalanya jika seseorang dikabulkan doanya dengan segera, mungkin dia akan lupa diri sehingga Allah menunda terkabulnya doa. Tidak sedikit orang yang di saat miskin ia seorang hamba yang takwa kepada Allah, rajin ibadahnya, namun setelah kaya ia lupa Allah dan jauh dari Allah.Ingatlah, Allah Maha mengetahui, sedangkan kita tidak. Dan Pilihan Allah untuk kita adalah pilihan yang terbaik

Berikut beberapa firman Allah SWT yang terdapat dalam Al Quran tentang doa :
1.      Allah swt. berfirman: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf [7] :55)
2.    “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari  menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al Mu’min [40] : 60)
3.    “Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al-Asmaaul Husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam 


Rabu, 21 Januari 2015

Doa-Doa Rasulullah SAW

Doa adalah ibadah yang sangat agung, yang tidak boleh dipalingkan kepada selain Allah Subhanahu wata’ala. Hakikat doa adalah menunjukkan ketergantungan kita kepada Allah Ta’ala dan berlepas diri dari daya dan upaya makhluk. Doa merupakan tanda Ubudiyah (penghambaan diri secara totalitas kepada Allah Ta’ala). Doa juga merupakan lambang kelemahan manusia. Di dalam ibadah doa terkandung pujian terhadap Allah Ta’ala. Disamping itu terkandung juga sifat penyantun dan pemurah bagi Allah Ta’ala. Oleh sebab itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Doa itu adalah ibadah." (HR. Tirmidzi)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah seorang yang banyak berdoa, memohon dan menunjukkan ketergantungan kepada Allah Subhanahu wata’ala. Beliau sangat menyukai kalimat-kalimat yang ringkas namun sarat makna dan juga menyukai ucapan-ucapan doa.
Di antara doa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah:
"Ya Allah, tolonglah daku dalam menjalankan agama yang merupakan pelindung segala urusanku. Elokkanlah urusan duniaku yang merupakan tempat aku mencari kehidupan. Elokkanlah urusan akhiratku yang merupakan tempat aku kembali. Jadikanlah kehidupanku ini sebagai tambahan segala kebaikan bagiku dan jadikanlah kematianku sebagai ketenangan bagiku dari segala kejahatan." (HR. Muslim)
Di antara doa beliau adalah
"Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Ya Rabb Penciptalangit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, kejahatan setan dan bala tentaranya, atau aku melakukan kejahatan terhadap diriku atau yang aku tujukan kepada seorang muslim lain." (HR. Abu Daud)
Demikian pula doa berikut ini:
"Ya Allah, cukupilah aku dengan rizki-Mu yang halal (supaya aku terhindar) dari yang haram, perkayalah aku dengan karunia-Mu (supaya aku tidak meminta) kepada selain-Mu." (HR. At-Tirmidzi)
Di antara permohonan beliau kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala :
"Ya Allah, ampunilah dosaku, curahkanlah rahmat-Mu kepadaku dan temukanlah aku dengan teman yang tinggi derajatnya." (Muttafaq 'alaih)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa berdoa memohon kepada RabbTa'ala baik pada waktu lapang maupun pada saat sempit. Pada peperangan Badar, beliau berdoa kepada Allah Subhanahu wata’ala hingga jatuh selendang beliau dari kedua pundaknya, memohon kepada Allah Subhanahu wata’ala agar menurunkan pertolongan bagi kaum muslimin dan menjatuhkan kekalahan atas kaum musyrikin. Beliau sering berdoa untuk dirinya sendiri, untuk keluarga dan ahli bait beliau, untuk sahabat-sahabat beliau bahkan untuk segenap kaum muslimin.
 

 

ANCAMAN BAGI PELAKU BUNUH DIRI

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa yang sengaja menjatuhkan dirinya dari gunung hingga mati, maka dia di neraka Jahannam dalam keadaan menjatuhkan diri di (gunung dalam) neraka itu, kekal selama lamanya. Barangsiapa yang sengaja menenggak racun hingga mati maka racun itu tetap ditangannya dan dia menenggaknya di dalam neraka Jahannam da...
lam keadaan kekal selama lamanya. Dan barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu akan ada ditangannya dan dia tusukkan ke perutnya di neraka Jahannam dalam keadaan kekal selama lamanya.” (HR Bukhari)
Ya ALLAH Lindungilah kami dari berbuat sia-sia dalam hidup ini.
Syukur jenis ini ialah nada dalam hati yang dipancarkan keluar dengan kalimat tahmid yaitu ucapan Alhamdulillah (segala puji bagi ALLAH).
Firman ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA
yang artinya: "Katakanlah! Segala puji itu kepunyaan ALLAH." (Al-Isra' : 111)
"...dan penghabisan doa mereka ialah ucapan Alhamdulillahirabbil'alamin (segala puji bagi ALLAH TUHAN sekalian alam)." (Yunus: 10)
3. Syukur dengan amal perbuatan.
Yaitu syukur dengan menempatkan nikmat pada yang diridhoi oleh ALLAH dan menyalurkan pada jalan yang telah digariskan-Nya.
Firman ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA.
yang artinya: "Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan mendermakan sebagai tanda syukur." (Adhdhuha: 11).
Semoga bermanfaat...! dan TETAP ISTIQOMAH
 

Senin, 12 Januari 2015

BERSEDEKAH - LAH

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam.Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta parasahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat
Sahabat yang dirahmati Allah,
Firman Allah SWT  maksudnya : “Apa-apa yangkamu belanjakan daripada perkara yang baik, memberi sumbangan harta bendadengan tujuan dan nilai yang baik dimana kebaikan itu akan kembali kepada dirikamu. Dan apa-apa  yang kamu belanjakan kerana mencari keredaan Allah”(Surah al-Baqarah ayat 272)
Dari Amru bin Auf r.a katanya Rasulullah SAWbersabda: “Sesungguhnya sedekah seseorang Islam itu memanjangkan umur danmencegah daripada mati dalam keadaan su’ul khatimah dan Allah SWT pulamenghapuskan dengan sedekah itu sikap sombong, takbur dan membanggakan diri(dari pemberiannya).” (Hadis Riwayat Bukhari)
Hadis di atas menjelaskan bahawa selain daripadasedekah wajib iaitu zakat harta, zakat fitrah dan sebagainya, umat Islamumumnya digalakkan memberi sedekah sunat sebagai tanda bersyukur dengan segalanikmat yang dikurniakan oleh Allah SWT.
Setiap pemberian sedekah akan diberikan ganjaranpahala sekiranya dilakukan dengan ikhlas kerana Allah semata-mata. Bahkanfadhilah atau kelebihan bersedekah adalah meliputi dunia dan akhirat.
Terdapat tiga kebaikan bersedekah Yaitu :
1. Di panjangkan umur.
2. Mencegah daripada mati dalam keadaan su’ul khotimah
3. Dapat menghapuskan dengan sedekah itu sifatsombong, takabur dan membanggakan diri.
Hidup sekarang ini penuh cabaran dan kita tidaktahu apa akan terjadi di hadapan kita. Setiap hari kematain berlaku dihadapankita dengan kematian kemalangan jalan raya, mati dibunuh dan paling ditakutiadalah kematian berlaku seseorang itu dalam keadaan melakukan maksiat,nauzubilahiminzalik.
Perbanyakkan bersedekah dan memohon rahmat AllahSWT semoga diakhir hayat kita mendapat husnul khatimah dan dapat mengucapkalimah, "LAILAHAILLALLAH.

, "Sedekah yg diberikan sedangkan pada masaitu engkau masih sehat dan sebenarnya engkau bakhil (merasa sayang hendak dermakanharta karena takut jadi fakir dan engkau berangan jadi kaya) maka janganmenangguh sedekah sehingga apabila roh sampai dikerongkongan lalu pada masa itukau berkata, "ini untuk si anu ini untuk si anu sekian" dansebenarnya harta engkau pada masa itu memang akan dimilki oleh oranglain."
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Sahabat yang di kasihi,
Marilah kita sama-sama mencari bekal akhiratdengan membanyakkan bersedekah. Dan jangan kau ungkit pula sedekah itudihadapan orang lain,karena tanpa keikhlasan semua akan sia-sia.Bukan sebatasdi alam barzakh saja mendapat kebaikan tetapi di Padang Mahsyar pula paradermawan akan mendapat perlindungan Arash Allah SWT ketika ramai umat manusiakepanasan yang amat dahsyat dan dijauhi daripada siksaan api neraka.
Semoga kita bias melaksanakan bersama sama

Jumat, 09 Januari 2015

Fakta Fakta Ilmiah Al Quran Terbukti

Fakta Ilmiah dalam Al Quran telah terbukti kebenarannya yang banyak ditemukan oleh para ilmuwan. Setiap Rasul yang diutus Allah SWT kepada manusia dibekali dengan keistimewaan-keistimewaan yang disebut mukjizat. Mukjizat ini bukanlah kesaktian ataupun tipu muslihat untuk memperdayai umat manusia, melainkan kelebihan yang Allah SWT berikan untuk meneguhkan kedudukan para Rasulnya dan mempertegas seruan (dakwah) mereka agar manusia beriman kepada Allah SWT dan tidak mempersekutukan-Nya (tauhid).

Namun mukjizat setiap nabi dan Rasul berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan karakter dan kondisi kaumnya yang menjadi objek dakwah. Lalu, apakah mukjizat Nabi Muhammad saw?

Para ulama sependapat, di antara sekian banyak mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad saw, yang terbesar adalah Alquran. Alquran adalah kitab suci penyempurna kitab-kitab suci para nabi sebelumnya. Alquran bukan hanya petunjuk untuk mencapai kebahagiaan hidup bagi umat Muslim, tapi juga seluruh umat manusia.

Salah satu keajaiban Alquran, adalah terpelihara keasliannya dan tidak berubah sedikitpun sejak pertama kali diturunkan pada malam 17 Ramadan 14 abad yang lalu hingga kiamat nanti. Otentisitas Alquran sudah dijamin oleh Allah, seperti dalam firman-Nya, “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan Sesungguhnya Kami pula yang benar-benar memeliharanya.” (QS Al-Hijr: 9)

Bukti otentisitas ini adalah banyaknya penghafal Alquran yang terus lahir ke dunia, dan pengkajian ilmiah terhadap ayat-ayatnya yang tak pernah berhenti. Kejaibannya, meski Alquran diturunkan 14 abad lalu, namun ayat-ayatnya banyak yang menjelaskan tentang masa depan dan bersifat ilmiah. Bahkan dengan kemajuan ilmu dan teknologi saat ini, banyak ayat-ayat Alquran yang terbukti kebenarannya. Para ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran itu melalui sejumlah ekperimen penelitian ilmiah.

Berikut beberapa fakta ilmiah Alquran yang dihimpun dari berbagai sumber, di mana berbagai penemuan ilmiah saat ini ternyata sesuai dengan ayat-ayatnya.

1. Fakta tentang besi

Besi adalah salah satu logam berat yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Dalam Alquran surat Al Hadiid ayat 25 menjelaskan bahwa Allah menurunkan besi yang memiliki kekuatan hebat dan memiliki banyak manfaat bagi manusia.

“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami turunkan (anzalnaa) besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.”

Dalam ayat ini, kata “anzalnaa” memiliki arti “kami turunkan” digunakan untuk menunjuk besi. Apabila diartikan secara kiasan kata “anzalnaa” menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia.

Apabila mengartikan kata itu secara harfiah, yakni “secara bendawi diturunkan dari langit”, maka diperoleh arti bahwa besi diturunkan dari langit. Beberapa ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran ayat itu. Partikel besi tidak berasal dari bumi melainkan berasal dari benda-benda luar angkasa.

Paling tidak, terdapat sembilan ayat dalam Alquran yang membahas dan menjelaskan tentang besi. Salah satunya, “Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).” (QS An-Nahl: ayat 81)

2.  Fakta penciptaan berpasang-pasangan

Surat Yaasin ayat 36 menjelaskan, Allah menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasang. Dalam ayat lain, Allah uga berfirman, “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” (QS Adz-Zaariyat: 49).

Menurut ayat ini, Allah menciptakan yang berpasangan tidak hanya manusia, melainkan segala sesuatu yang tumbuh dari bumi dan berbagai partikel yang tidak terlihat mata.

Seorang ilmuwan asal Inggris, Paul Dirac, berhasil melakukan penelitian yang membuktikan bahwa materi diciptakan secara berpasangan. Penemuannya dinamakan ‘Parite. Dia memperoleh Nobel di bidang fisika pada tahun 1933 karena penemuannya itu.

 

 

3. Fakta tentang garis edar tata surya

Matahari, planet, satelit dan benda langit lainnya bergerak dalam garis edarnya masing-masing. Alquran surat Al Anbiya ayat 33 dan surat Yaasin ayat 38 menjelaskan mengenai fakta ilmiah itu dan terbukti kebenaranya.

Banyak ayat dalam Alquran yang menjelaskan tentang alam semesta dan tata surya. Beberapa di antaranya seperti:

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al Anbiya:33)

“Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS Yaa Siin: 38)

“Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.” (QS Yaa Siin: 39)

“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS Yaa Siin: 40)

Pengamatan astronomi telah membuktikan kebenaran fakta ini.  Menurut ahli astronomi, matahari bergerak sangat cepat dengan kecepatan mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang dinamakan Solar Apex.


 

Rabu, 07 Januari 2015

Yang Bermanfaat


Nabi bersabda :

memakan yang bermanfaat..
mengeluarkan yang bermanfaat..
bila hinggap..
tidak membuat ranting patah..
tidak pula merusak..
HR Ahmad..


Perumpamaan Mukmin bagaikan lebah..
perumpamaan yang indah..
lebah memakan yang bermanfaat..
demikian pula mukmin, ia hanya memakan yang halal dan bermanfaat..
Lebah mengeluarkan manfaat..
madu..
propolis..
dan lainnya yang bermanfaat untuk kehidupan manusia..
demikian pula mukmin..
ucapannya bermanfaat..
ilmunya, amalnya, bahkan bercandanya bermanfaat..
lebah bila hinggap..
tak membuat kerusakan..
demikian pula mukmin..
dimanapun ia berada tak pernah berbuat kerusakan..
ia selalu memberi warna kebaikan..
lebah amat suka kebersamaan..
gotong royong tak kenal lelah..
demikian pula mukmin..
mereka bagaikan satu tubuh..
lebah tak pernah kenal putus asa..
pekerja yang ulet dan gagah berani..
itulah perumpamaan mukmin yang amat indah..
Akankah lebah lebih baik dari kita ??

10 Tips Agar Tegar Menghadapi Cobaan

1.Sadarlah bahwa Anda tidak sendirian, ada Allah bersama Anda.
2.Ingatlah bahwa di balik takdir Allah pasti ada hikmah yang indah.
3.Tidak ada yang dapat memberi kebaikan dan menyelamatkan dari keburukan kecuali Allah, maka janganlah menggantungkan harapan kecuali kepadaNya.
4.Apapun yang ditakdirkan menimpamu; ia tidak akan meleset darimu. Dan apapun yang ditakdirkan meleset darimu; ia tidak akan dapat menimpamu.

5.Ketahuilah hakekat dunia, maka jiwa Anda akan menjadi tenang.
6.Berbaik-sangkalah kepada Rabb Anda.
7.Pilihan Allah untuk Anda, itu lebih baik daripada pilihan Anda untuk diri Anda sendiri.
8.Cobaan yang semakin berat, menunjukkan pertolongan Allah semakin dekat.
9.Jangan pikirkan bagaimana datangnya pertolongan Allah, karena jika Allah berkehendak, Dia akan mengaturnya yang cara yang tidak terlintas di akal manusia.
10.Anda harus berdoa meminta kepada Allah, yang di tangan-Nya ada kunci-kunci kemenangan.
Kalau kita perhatikan, kebanyakan prinsip di atas mengaitkan kita dengan Allah ta’ala.
Karena memang manusia itu makhluk lemah, dan dia tidak akan menjadi kuat kecuali jika mendapatkan suntikan kekuatan dari luar, dan tidak ada yang mampu memberikan kekuatan seperti Allah azza wajalla.
Dari sini, kita juga bisa memahami, mengapa semakin orang dekat dengan Allah, semakin kuat pula jiwanya.. dan mengapa semakin kuat akidah seseorang, semakin kuat pula kepribadiannya,
Wallahu a’lam.
—di tulis oleh:
Ust. Musyaffa Ad Dariniy

Minggu, 04 Januari 2015

Sholat Tahajud


1. Shalat Tahajud sebagai tiket masuk surga
Abdullah Ibn Muslin berkata “kalimat yang pertama kali ku dengar dari Rasulullah Saw saat itu adalah, “Hai sekalian manusia! Sebarkanlah salam, bagikanlah makanan, sambunglah silaturahmi, tegakkan lah shalat malam saat manusia lainnya sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah).
2. Amal yang menolong di akhirat
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, seraya mengambil apa yang Allah berikan kepada mereka. Sebelumnya mereka adalah telah berbuat baik sebelumnya (di dunia), mereka adalah orang-orang yang sedikit tidurnya di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah).” (QS. Az Zariyat: 15-18)
Ayat di atas menunjukkan bahwa orang yang senantiasa bertahajud Insya Allah akan mendapatkan balasan yang sangat nikmat di akhirat kelak.
3. Pembersih penyakit hati dan jasmani
Salman Al Farisi berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Dirikanlah shalat malam, karena sesungguhnya shalat malam itu adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kamu, (shalat malam dapat) mendekatkan kamu kepada tuhanmu, (shalat malam adalah) sebagai penebus perbuatan buruk, mencegah berbuat dosa, dan menghindarkan diri dari penyakit yang menyerang tubuh.” (HR. Ahmad)
4. Sarana meraih kemuliaan
Rasulullah Saw bersabda, “Jibril mendatangiku dan berkata, “Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu, karena engkau akan mati, cintailah orang yang engkau suka, karena engkau akan berpisah dengannya, lakukanlah apa keinginanmu, engkau akan mendapatkan balasannya, ketahuilah bahwa sesungguhnya kemuliaan seorang muslim adalah shalat waktumalam dan ketidakbutuhannya di muliakan orang lain.” (HR. Al Baihaqi)
5. Jalan mendapatkan rahmat Allah
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Semoga Allah merahmati laki-laki yang bangun malam, lalu melaksanakan shalat dan membangunkan istrinya. Jika sang istri menolak, ia memercikkan air di wajahnya. Juga, merahmati perempuan yang bangun malam, lalu shalat dan membangunkan suaminya. Jika sang suami menolak, ia memercikkan air di wajahnya.” (HR. Abu Daud)
6. Sarana Pengabulan permohonan
Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa orang-orang yang menunaikan shalat tahajud dengan ikhlas. Rasulullah Saw Bersabda,
“Dari Jabir berkata, bahwa nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya di malam hari , ada satu saat yang ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah memberinya, Itu berlangsung setiap malam.” (HR. Muslim)
7. Penghapus dosa dan kesalahan
Dari Abu Umamah al-Bahili berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Lakukanlah Qiyamul Lail, karena itu kebiasaan orang saleh sebelum kalian, bentuk taqarub, penghapus dosa, dan penghalang berbuat salah.” (HR. At-Tirmidzi)
8. Jalan mendapat tempat yang terpuji
Allah berfirman,
“Dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’:79)
9. Pelepas ikatan setan
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Setan akan mengikat kepala seseorang yang sedang tidur dengan ikatan, menyebabkan kamu tidur dengan cukup lama. Apabila seseorang itu bangkit seraya menyebut nama Allah, maka terlepaslah ikatan pertama, apabila ia berwudhu maka akan terbukalah ikatan kedua, apabila di shalat akan terbukalah ikatan semuanya. Dia juga akan merasa bersemangat dan ketenangan jiwa, jika tidak maka dia akan malas dan kekusutan jiwa.”
10. Waktu utama untuk berdoa
Amru Ibn ‘Abasah berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah! Malam apakah yang paling di dengar?”, Rasulullah Saw menjawab, “Tengah malam terakhir, maka shalat lah sebanyak yang engkau inginkan, sesungguhnya shalat waktu tersebut adalah maktubah masyudah (waktu yang apabila bermunajat maka Allah menyaksikannya dan apabila berdoa maka didengar doanya)” (HR. Abu Daud)
11. Meraih kesehatan jasmani
“Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri pada Allah Swt, penghapus dosa, dan pengusir penyakit dari dalam tubuh.” (HR. At-Tarmidzi)
12. Penjaga kesehatan rohani
Allah SWT menegaskan bahwa orang yang shalat tahajud akan selalu mempunyai sifat rendah hati dan ramah. Ketenangan yang merupakan refleksi ketenangan jiwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Allah Berfirman, “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melewati malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS. Al-Furqan: 63-64)
Shalat tahajudsudah terbukti, maka bertahajudlah!
Mungkin masih banyak lagi keajaiban shalat tahajud yang mungkin terlewat dari tulisan ini. Yang pasti shalat tahajud merupakan shalat yang bagus sebagai ibadah tambahan bagi kita.
Subhanallah .. Shalat tahajud benar-benar dahsyat dalam meraih kebaikan dunia akhirat

Dahsyatnya Doa “Duduk Diantara Dua Sujud”

Dahsyatnya Doa “Duduk Diantara Dua Sujud”
Ketika orang ditanya, “do’a apakah yang paling
sering dibaca oleh seorang muslim ?”, Banyak
yang menjawabnya dengan salah.
Begitu seringnya do’a itu dibaca, sehingga ketika
sedang membaca do’a banyak yang tidak merasa
berdo’a.
Padahal do’a itu sangat dahsyat, mencakup
kebutuhan kita di dunia dan akhirat. Dan dibaca
minimal 17 kali setiap hari
Do’a itu adalah DO’A DIANTARA DUA SUJUD,
marilah kita renungi maknanya :
ROBIGHFIRLII, Wahai Tuhan ampunilah dosaku.
Dosa adalah beban, yang menyebabkan kita
berat melangkah menuju ke ridho Allah. Dosa
adalah kotoran hati yang membuat hati kelam
sehingga hati kita merasa berat untuk melakukan
kebaikan.
WARHAMNII, Sayangilah diriku. Kalau kita
disayang Alllah, hidup akan terasa nyaman,
karena dengan kasih sayang akan dapat dicapai
semua cita2. Dengan kasih sayang Allah nafsu
kita akan terbimbing.
WAJBURNII, Tutuplah segala kekuranganku.
Banyak sekali kekurangan kita, kurang syukur,
kurang sabar, kurang bisa menerima kenyataan,
mudah marah, pendendam dll. Kalau
kekeurangan kita ditutup/diperbaiki Allah, maka
kita akan menjadi manusia sebenarnya.
WARFA’NII, Tinggikanlah derajatku. Kalau Allah
sudah meninggikan derajat kita, maka pasti tidak
ada manusia yang bisa menghinakan kita.
WARZUQNII, Berikanlah aku rizki, sebagai hamba
Allah kita membutuhkan rizki. Allah mampu
mendatangkan rizki dari arah yang tak terduga
dan tanpa perhitungan.
WAHDINI, Berikanlah aku petunjuk/bimbinglah
aku ke jalan kebahagiaan. Kita tidak hanya minta
petunjuk/hidayah yang berkaitan dengan agama.
Tetapi kita juga minta petunjuk agar terhindar
dari mengambil keputusan yang salah.
WA’AAFINII, Berikanlah aku kesehatan. Apabila
kita sehat kita bisa menambah kebaikan dan
manfaat serta tidak menjadi beban oranga lain.
“Health is not everything, but without health
everything is nothing.”
WA’FUANNII, Aku mohon agar kesalahanku
dihapus dari catatan. Kita awali do’a ini dengan
mohon ampun dan kita akhiri dengan
permohonan agar catatan dosa kita dihapus.
Sehingga kita benar-benar bersih dari dosa
seperti bayi yang baru lahir.
Allah memerintahkan kita untuk membaca do’a
itu, Rasulullah mencontohkan kepada kita,
menurut logika do’a tersebut pasti terkabul.

TAPI PERSOALANNYA “DIMANA HATI DAN
PIKIRAN KITA KETIKA KITA MEMBACA DO’A
ITU ?”
RASULULLAH MENGINGATKAN KITA BAHWA,
“ALLAH TIDAK AKAN MENGABULKAN DO’A YANG
KELUAR DARI HATI YANG LALAI.”

MANFAATKAN WAKTU SEBAIK-BAIKNYA : ( Di Masjid Manyar )



السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىسيّدنامُحَمَّدٍوَ عَلَى آلِ سيّدنا مُحَمَّد.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Demi waktu. Demikian Alquran menegaskan pentingnya waktu. Isyarat tertulis seperti tercantum pada surah al-Ashr ini mengingatkan manusia untuk selalu menghi tung dan mempertim bangkan waktu. Bahkan, setelah bersumpah demi waktu, Allah kemudian menyatakan bahwa manusia akan rugi, kecuali orang yg beriman dan beramal saleh. Lebih dari itu, surah ini juga mengga ris bawahi posisi orang2 yg senantiasa saling mengingatkan dalam kebajikan dan kesabar an. Mereka adalah orang2 yg suka memper hatikan waktu.

Allah ta’ala berfirman,

وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)

”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al ‘Ashr 1-3).

Surat Al ‘Ashr merupakan sebuah surat dalam Al Qur’an yang banyak dihafal oleh kaum muslimin karena pendek dan mudah dihafal. Namun sayangnya, sangat sedikit di antara kaum muslimin yang dapat memahaminya. Padahal, meskipun surat ini pendek, akan tetapi memiliki kandungan makna yg sangat dalam. Sampai2 Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata,

لَوْ تَدَبَّرَ النَّاسُ هَذِهِ السُّوْرَةَ لَوَسَعَتْهُمْ

”Seandainya setiap manusia merenung kan surat ini, niscaya hal itu akan mencukupi untuk mereka.” (Tafsir Ibnu Katsir 8/499).

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, ”Maksud perkataan Imam Syafi’i adalah surat ini telah cukup bagi manusia untuk mendorong mereka agar memegang teguh agama Allah dengan beriman, beramal sholih, berdakwah kepada Allah, dan bersabar atas semua itu. Beliau tidak bermaksud bahwa manusia cukup merenungkan surat ini tanpa mengamalkan seluruh syari’at.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلىَ كُلِّ مَسْلَمٍ

”Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah nomor 224 dengan sanad shahih). Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلىَ كُلِّ مَسْلَمٍ

”Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah nomor 224 dengan sanad shahih).

Seorang yang berilmu tapi tidak beramal tergolong dalam kategori yang berada dalam kerugian, karena bisa jadi ilmu itu malah akan berbalik menggugatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتىَّ يَسْأَلَ عَنْ عِلْمِهِ مَا فَعَلَ بِهِ

,”Seorang hamba tidak akan beranjak dari tempatnya pada hari kiamat nanti hingga dia ditanya tentang ilmu nya, apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu tersebut.” (HR. Ad Darimi nomor 537 dengan sanad shahih).
Berdakwah, mengajak manusia kepada Allah ta’ala, adalah tugas para Rasul dan merupakan jalan orang- orang yang mengikuti jejak mereka dengan baik.

Allah ta’ala berfirman,

قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ (١٠٨)

“Katakanlah, “inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.”(QS Yusuf 108).
Jangan kita tanya mengenai keutamaan berdakwah ke jalan Allah. Simak firman Allah ta’ala berikut,

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yg saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang2 yg berserah diri?". (QS Fushshilat 33).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

فَوَاللَّهِ لَأَنْ يُهْدَى بِكَ رَجُلٌ وَاحِدٌ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ

Demi Allah, sungguh jika Allah memberikan petunjuk kepada seseorang dengan perantara dirimu, itu lebih baik bagimu daripada unta merah” (HR. Bukhari nomor 2783).
Bersabar atas gangguan yang dihadapi ketika menyeru ke jalan Allah ta’ala. Seorang da’i (penyeru) ke jalan Allah mesti menemui rintangan dalam perjalanan dakwah yang ia lakoni. Hal ini dikarenakan para dai’ menyeru manusia untuk mengekang diri dari hawa nafsu (syahwat), kesenangan dan adat istiadat masyarakat yang menyelisihi syari’at (Hushulul ma’mul hal. 20).

Hendaklah seorang da’i mengingat firman Allah ta’ala berikut sebagai pelipur lara ketika berjumpa dengan rintangan. Allah ta’ala berfirman,

وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوا عَلَى مَا كُذِّبُوا وَأُوذُوا حَتَّى أَتَاهُمْ نَصْرُنَا وَلا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ وَلَقَدْ جَاءَكَ مِنْ نَبَإِ الْمُرْسَلِينَ (٣٤)

”Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) para rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami terhadap mereka” (QS. Al-An’am : 34).

Seorang da’i wajib bersabar dalam berdakwah dan tidak menghentikan dakwahnya. Dia harus bersabar atas segala penghalang dakwahnya dan bersabar terhadap gangguan yang ia temui. Allah ta’ala menyebutkan wasiat Luqman Al-Hakim kepada anaknya :

يَابُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاَةَ وَأمُر بِالمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ المُنكَرِ وَاصبِر عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِن عَزمِ الأُمُورِ

”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman 17).
Pada akhir tafsir surat Al ‘Ashr ini, Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah berkata,

فَبِالِأَمْرَيْنِ اْلأَوَّلِيْنَ، يُكَمِّلُ اْلإِنْسَانُ نَفْسَهُ، وَبِالْأَمْرَيْنِ اْلأَخِيْرِيْنَ يُكَمِّلُ غَيْرَهُ، وَبِتَكْمِيْلِ اْلأُمُوْرِ اْلأَرْبَعَةِ، يَكُوْنُ اْلإِنْسَانُ قَدْ سَلِمَ تعل مِنَ الْخُسَارِ، وَفَازَ بِالْرِبْحِ .

”Maka dengan dua hal yang pertama (ilmu dan amal), manusia dapat menyempurnakan dirinya sendiri. Sedangkan dengan dua hal yang terakhir (berdakwah dan bersabar), manusia dapat menyempurna kan orang lain. Dan dengan menyempurnakan keempat kriteria tersebut, manusia dapat selamat dari kerugian dan mendapatkan keuntungan yang besar” (Taisiir Karimir Rohmaan hal. 934).

Semoga Allah memberikan taufik kepada kita untuk menyempurnakan keempat hal ini, sehingga kita dapat memperoleh keuntungan yang besar di dunia ini, dan lebih-lebih di akhirat kelak. Aamiin.
Maha benar Allah dg segala firmanNy