Saat dada kita memanas dan kita mulai marah, si iblis jelek mungkin mulai tersenyum. Saat wajah kita memerah, mungkin si iblis sedang bersiap siap untuk merayakan kemenangannya, dan saat kita berteriak melampiaskannya si iblis dan kawan kawan mulai bertepuk tangan dan semakin sombong dengan kesuksesannya. Mungkin mereka bertepuk tangan dan ikut menghembuskan lidah api kemarahan.
Adakah marah yang enak ?
Seberapa sering kita merasa marah, membuat marah, memanjakan kemarahan atau meredamnya?
Dilampiaskan atau diredam, marah sangat menguras energi dan membuat kita merasa lelah dan capai.
Sadarkah iblis telah menindih hati kita dengan marah, hingga kita lelah?
Masalahnya, kita malah berterimakasih kepada iblis dengan melampiaskan kemarahan itu dengan menyakiti mukmin disamping kita?
Padahal jika kita melampiaskan marah itu si iblis akan semakin senang dan sukses sukses dan sukses lagi.
Sebagai muslim yang cerdas,
Apa yang seharusnya dilakukan?
Meredam marah adalah bukan hal yang mudah, karena inilah letak peperangan terhebat dalam diri kita; yaitu mengendalikan dan memerangi annafs dalam dada kita. Ketika kita berhasil meredam marah, kita menang dan ketika kita mengikutinya kita adalah pecundang dan Iblis pemenangnya.
Seorang muslim yang cerdas seharusnya merasa rugi telah memanjakan Iblis dengan mengikuti kemarahan tanpa meredamnya. Jika telah tau bahwa rasa marah itu tidak meng-enakan, hal yang harus dilakukan adalah bukan melampiaskan kemarahan itu kepada orang terdekat tetapi bagaimana membuat si iblis ini tau rasa. Kita seharusnya mencari cara bagaimana kita bisa balik memarahi si iblis ini.
Bagaimana memarahi si iblis dan agar dia tau rasa?
Sakiti dia! Usir dia, dengan segera mengingat Allah.. membasuh wajah kita dan dirikan shalat. Hingga dia benar benar kabur dan diri dan hati kita menjadi tenang.
Sekali lagi sakiti iblis iblis itu, karena dia telah menyesakan dada kita.
Ingatlah kata kata ini saat kita mulai marah; bahwa kita harus menekadkan diri untuk menyakiti iblis yang setiap hari gigih menjerumuskan kita dengan berbagai cara..
Adalah mengherankan, jika ada seorang mukmin yang menyibukan diri untuk menyakiti saudaranya, sibuk iri dan dengki, sibuk berprasangka, sementara dengan hal hal itu telah memanjakan iblis. Mereka terlupa untuk menyakiti musuh manusia yang sesungguhnya.....IBLIS LAKNATILLAH.
RAHASIA IBLIS
Berikut ini ada sebuah Riwayat, tentang rahasia Iblis.
Semoga kita bisa mengambil pelajaran dan bisa mempelajari tentang musuh kita, agar kita berhati hati dan tidak termasuk sebagai daftar teman Iblis.
Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah:
“Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku".
Rasulullah bersabda:
“Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab:
“Allah dan rasulNya yang lebih tahu.” Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata:
“Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.
Nabi menahannya:
“Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya.
Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata:
“Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”
Rasulullah SAW lalu menjawab:
“Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab:
“Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”
“Siapa yang memaksamu?”
Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata: “Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.” “Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.
Orang Yang Dibenci Iblis, Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis:
“Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?”
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci.”
“Siapa lagi?”
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”
”Selanjutnya apa?”
“Orang kaya yang bersyukur.”
“Apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar bin Khattab?” “Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.” “Usman bin Affan?” “Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.” “Ali bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.”
(Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)
"Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis “Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?” “Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca al-Quran?” “Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”
“Jika ia bersedekah?” “Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.
” “Mengapa bisa begitu?”
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya.
Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“Suara kuda perang di jalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang yang bertaubat.”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar di waktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“Sedekah yang diam – diam.”
“Apa yang dapat menusuk matamu?” “Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
Bagaimana cara makanmu?” “Dengan tangan kiri dan jariku.”
“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”
“Di bawah kuku manusia.” Manusia Yang Menjadi Teman Iblis Nabi lalu bertanya :
“Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba.”
“Siapa sahabatmu?”
“Pezina.”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk.”
“Siapa tamumu?”
“Pencuri.”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai.”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”
Demikian,
Semoga Kita Tidak Termasuk orang-orang yang dicintai oleh Iblis, dan senantiasa berusaha untuk menjadi bagian dari mereka yang bisa menyengsarakan Iblis. Musuh kita bersama.
Wallahualam
Pangkapi 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar